Lampung Selatan, sinarlampung.co-Penyaluran Beras Bantuan Pangan Nasional (Bapanas) di Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Maret 2024 diduga disunat dan dipungli. Beras yang diterima hanya delapan kilo dari 10 kilo beras, dan setiap penerima diminta membayar Rp5000 rupiah untuk tranfortasi. Ironisnya, Desa Way Galih adalah kampung halaman dan tempat tinggal Bupati Nanang Ermanto.
Informasi yang dihinpun wartawan menyebutkan penyaluran Bapanas periode Maret 2024, beras 10 kilo adalah dibagikan secara gratis. Namun setiap penerima dimintai uang sebesar Rp5 ribu rupiah oleh oknum perangkat desa, dengan dalih biaya penggantian kuota dan admin Petugas Balai Desa yang membagikan, Selasa 2 April 2024.
Sementara penerima bantuan yang harusnya menerima 10 kilo beras, ternyata hanya 8 kilo. Kekuranagn dua kilonya untuk warga yang tidak memperoleh bantuan beras tersebut. “Informasi beras 2 kilogram itu untuk masyarakat yang tidak mendapatkan. Jadi kami juga bingung selaku penerima bantuan pangan ini. Kok malah jadi kami sudah dibebankan dengan iuran tersebut. Dan ditambahkan hak kami jadi tidak utuh, berkurang dua kilo,” kata salah satu warga penerima bantuan.
Padahal, kata dia, dalam penyaluran Bapanas ini pihak Desa tidak boleh membuat aturan sendiri. Sebab, penerima manfaat dan jumlahnya telah ditentualan secara by name by addres oleh pemerintah pusat.
Menanggapi keluhan warga itu, Sekertaris Desa Waygalih, Joko Supramono mengatakan, pihaknya akan melakukan kroscek lebih lanjut. “Itu bukan untuk kouta atau biaya admin yang photo. Melainkan biaya transportasi dan itu pun baru dimintai selama pengambilan tiga kali dan disepakati. Dari pada antri di balai desa dan jarak kejauhan,” kata Joko, seraya tak langsung mengakui ada pungutan tersebut.
Inspektur Inspektorat Lampung Selatan sel, Anton Carmana mengatakan pihaknya baru mengetahui hal itu dari pemberitaan media. Untuk itu, pihaknya telah memerintahkan Irban V yang bertugas diwilayah tersebut untuk melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pungli tersebut. “Tim kita akan turun croscek ke Way Galih. SPT nya baru saya teken hari ini. Kita tidak mendapatkan laporan terkait masalah ini. Tapi, kita tahu dari media online,” katanya.
Dinas PMD Ikut Turun
Terkait pungli dan pemotongan penyaluran Bapanas di Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lampung Selatan, Erdiansyah, menyatakan akan melakukan kroscek bersama Insektorat mengenai persoalan tersebut, Selasa 2 April 2024.
Pihaknya juga mewarning agar aparatur desa tidak ikut campur atau cawe-cawe dalam penyaluran Bapanas tersebut. Pasalnya dalam penyaluran beras itu sudah ada pihak yang menghandle atau diberikan tanggungjawab penuh yaitu transporter.
“Perlu diketahui program Bapanas ini nasional. Dan itu tidak melibatkan secara langsung aparatur pemerintahan kabupaten atau kecamatan karena langsung dari Bapanas melalui pihak yang ditunjuk yaitu dalam hal ini kantor pos selaku transporter atau pengantar melalui kendaraan langsung ke desa,” kata Erdi.
Menurut Edi, pendistribusiannya juga sudah melalui data penerima manfaat secara by name by address. Jadi, KPM atau keluarga penerima manfaat langsung mengambil ke gudang atau balai desa yang ditunjuk tanpa ada biaya tambahan apapun.
“Jadi, jika ada biaya tambahan itu sudah menyalahi ketentuan dan terbuka peluang adanya biaya yang tidak dibolehkan. Apabila ada penyimpangan ya APIP atau APH bisa memantau. Jelas itu menyalahi aturan yang berlaku,” katanya.
Dia menghimbau, aparatur desa tidak ikut campur dalam penyalurannya. “Jadi sesuai dengan ketentuan saja. Karena sudah langsung by name by addresnya. Dan desa hanya membantu menyalurkan dan desa bukan penentu. Tidak harus mengurangi jatah untuk membagi kepada yang tidak memperoleh,” imbaunya.
Selain itu, pihak desa bisa membantu menjelaskan kepada masyarakat yang tidak mendapatkan jatah bantuan beras tersebut. “Nah, desa bisa jelaskan kepada masyarakatnya. Dengan cara tunjukan lewat berita acara/foto/video kalau perlu dari si transporter. Nanti akan kita kroscek berkoordinasi dengan Inspektorat ke Way Galih,” ujarnya. (Red)
Tinggalkan Balasan