Jalan Rusak di Tegineneng Yang Tak Kunjung Diperbaiki

Pesawaran, sinarlampung.co- Warga Desa Sriwedari dan Kresno Widodo, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, mengeluhkan kondisi jalan antar desa yang sudah hampir 10 tahun lebih atau dua kali pemilihan kepala daerah (pilkada) namun tak kunjung diperbaiki. Padahal sejumlah kandidat calon bupati dulu banyak kampanye dan menjanjikan jalan ini akan diperbaiki.

Kondisi jalan banyak lobang dan genangan air warna keruh kecoklatan. Banyak warga menyebut warnanya coksu (coklat susu). Kondisi Jalan di sepanjang jalan berkilo-kilo itu keroak-keroak (separuh ada, sebagian lainnya sudah hilang). Dengan genangan air mencapai 15–30 centimeter jika hujan.

“Warga yang melintas disini terpaksa harus hati–hati. Bahkan sibutuhkan skil khusus bang, untuk menghindari lobang terdalam. Salah pilih jalur bisa-bisa terperosok. Umumnya jalan di sini rusak parah dan sudah menjadi kubangan pada musim hujan. Warga sangat mengharapkan adanya perhatian dari kepala daerah,” kata Feby, warga Desa Sriwedari.

Hal yang sama dikatakan Bambang Sutikno, warga Sriwedari, Tegineneng. Menurutnya jalan di kawasan tersebut sudah dua pemilihan bupati tidak diperhatikan. ”Waduh parah sekali ini mas. Jalan ini menghubungkan Desa Kresno Widodo, Kresno Maju dan Tri Rahayu hingga Kecamatan Tegineneng. Jalan paling parah di arah depan SMP, depan kantor desa dan sejumlah ruas jalan lainnya. Harusn jalan ini kedepanya diperbaikilah,” kata Bambang.

Padahal, kata Ani, pemudik yang melintas, bahwa pada setiap musim kampanye kepala daerah, selalu dijanjikan diperbaiki. “Saya kaget melihat kondisi jalan di kawasan itu. Namun ia tetap harus melewatinya karena harus bersilaturahmi dengan keluarga. Jujur saja kaget, masih ada jalan seperti ini di tahun 2024, di Provinsi Lampung. Mau gak mau harus jalan terus, ini urusan silaturahmi,” kata Ani.

Kerabat Ani menambahkan jalan di kedua desa tersebut strategis, karena bisa menghubungkan sejumlah desa menuju Pringsewu, Lampung Tengah, Metro, dan bisa tembus ke Jalan Lintas Sumatera di batas Lampung Selatan dan Pesawaran. ”Ya kayak ginilah rusaknya. Banyak titik jalan yang rusak,” katanya.

Kerusakan jalan juga sering merepokan warga sekitar, karena sering kempes ban, atau terjembab di kubangan. Banyak pengendara motor mengira tidak dalam dan sembarang tancap gas, yang berakibat terbalik di jalan. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *