Laporan Penyekapan Seorang Wanita Yang Nyaris Kolep di Paksa Nginek Diduga Terkait Dengan Viral Foto Oknum Manager PLN Nyabu?

Bandar Lampung, sinarlampung.co-Viralnya foto oknum Manager PLN salah satu Kabupaten di Lampung yang sedang menghisap sabu-sabu, ternyata berujung pada penyekapan kepada salah seorang wanita. Bahkan wanita itu sempat dipaksa mengkonsumsi narkoba hingga nyaris diperkosa. Korban selamat setelah dijemput orang tuanya, kemudian melaporkan kasusnya ke Polresta Bandar Lampung.

Baca: Viral Foto Diduga Oknum Manager PLN Kabupaten Pesta Sabu?

Baca: BNM RI Desak Polisi Usut Foto Viral Oknum Manager PT PLN Diduga Pesta Sabu

Keluarga korban penyekapan mendesak pihak Kepolisian segera menangkap pelaku, dan mengungkap dalangnya, sehingga korban disekap di wilayah Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung pada 19 Maret 2024 lalu. Disana korban dicekokin dengan Narkoba, hingga nyaris kolep. Para pelaku hingga kini masih bebas berkeliaran. Sementara oknum manager PLN itu kini sudah dicopot dari jabatan sebagai kepada Cabang.

Korban melaporkan kasus penyekapan dan dipaksa mengkonsumsi narkoba hingga dilecehkan di wilayah Rajabasa ke Polresta Bandar Lampung pada tanggal 21 Maret 2024 dan diterima oleh petugas SPK IPDA Sugiyanto dengan Nomor : LP/B/430/III/2024/SPKT/POLRESTA BANDAR LAMPUNG/POLDA LAMPUNG.

“Saya selaku orang tua korban pelaku penyekapan minta kepada pihak Polresta segera lakukan penangkapn terhadap para pelaku yang telah menyekap dan mencekoki anak saya dengan narkoba. Hingga saat ini anak gadis saya masih depresi. Sementara para pelaku masih bebas berkeliaran,” kata ayah korban, Rabu 17 April 2024.

Menurut keluarga korban, semua proses sudah dilakukan dari mulai pemeriksaan hingga visum ke Rumah Sakit setempat. “Semua sudah kami lakukan, bahkan waktu pihak penyidik melakukan penjemputan terhadap diduga pelaku penyekapan, saya ikut tapi sampai sekarang pelaku tidak ditahan,” katanya.

Orang tua korban menyatakan penyekapan disertai pemaksaan penggunaan Narkoba kepada anaknya membuat keluarga merasa sedih dan terpukul dengan kejadian yang dialami anaknya. “Saya selaku orangtua korban tidak terima terhadap apa yang telah dilakukan oleh oknum tersebut terhadap anak saya ini,” ucapnya teriksa. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *