Proyek Siluman Bronjong Way Padang Manis Asal Asalan Kini Rusak Parah, Gepak Siapkan Laporan

Pesawaran, sinarlampung.co-Pengerjaan Proyek Bronjong Way Padang Manis, Kecamatan Way Lima, diduga dikerjakan asalan. Hal itu diketahui pasca hujan lebat, bronjong yang semestinya dibuat untuk mengatasi banjir justru ambrol. Beronjong yang berada di jembatan Desa Padang Manis, diduga bersumber dari APBD tahun 2023 rusak parah, sejak Sabtu 13 April 2024.

Ironisnya, proyek siluman itu hanya diketahui dibawah naungan Dinas PUPR Pesawaran. Namun saat di telusuri di LPSE data proyek itu telah dihapus (503 layanan tidak tersedia). Pihak DPRD Pesawaran yang semua sempat garang menanggapi proyek bronjong tak berkualitas itu belakangan melempem.

“Saya sudah meminta rekanan untuk segera mengerjakan Bronjong Way Padang Manis yang rusak parah itu. Hari Jumat 19 April 2024 Bronjong itu akan di kerjakan, PUPR meminta rekanan segera action kerjakan ulang bangunan yang rusak parah,” kata Ketua Komisi III DPRD Pesawaran Arya Guna kepada wartawan.

Namun hingga kini belum juga dikerjakan, Selasa 30 April 2024. “Kita liat tindak lanjut dari Dinas PUPR Pesawaran dan rekanan dalam menyikapi ini. Dan kita lihat progres nya kedepan,” katanya.

Informasi di sekitar proyek bronjong menyebutkan sebelum proyek dikerjakan sempat terjadi pro kontra di masyarakat. Pasalnya ada yang mengklaim proyek itu atas ajuan masyarakat. “Setahu kami memang dalam pembangunan beronjong tersebut tidak dilakukan penggalian. Apa lagi yang bagian ambruk itu memang di bangun di atas tanah hasil timbunan dalam kerukan hasil normalisasi sungai. Yang tidak ambruk itu ada di dekat jembatan memang di bangun di atas tanah yang keras,” katanya.

Menurutnya, tidak tahu brapa anggaran, karena memang tidak terpasang papan pengumuman seperti proyek proyek pada umumnya. Soal kualitas kasat mata terlihat asalan. “Berapa nilai kami tidak tahu. Kasat mata terlihat asal-asal pasang saja. Tidak ada penggalian untuk menemukan tanah yang keras supaya pondasi kokoh dan tidak gampang rusak bila musim penghujan. Sungai ini kan rentan akan pergeseran tanah akibat arus air,” katanya.

“Jika bangunan baru seperti ini sudah rusak. Mubazir anggarannya padahal untuk kepentingan masyarakat agar tidak kebanjiran. Harusnya dievaluasi, pelaksana harus diperiksa itu mas. Ini merugikan keuangan negara. Warga juga berharap beronjong itu segera di perbaiki,” katanya.

Gepak Minta Penegak Hukum Turun

Ketum Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Pembangunan Anti Korupsi (LSM Gepak) Wahyudi juga menyayangkan ambrol bronjong yang berada di aliran sungai di Desa Padang Manis, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, yang belum lama dibangunan dengan anggaran negara itu.

“Sangat disayangkan bangunan bronjong yang di duga milik Dinas PUPR Kabupaten Pesawaran yang baru hitungan bulan saja sudah mengalami rusak parah. Kami yakin dalam pengerjaan dan penerapan juknis pekerjaan tidak melaksanakan beberapa aturan hingga pelaksana diduga kuat demi mendapatkan keuntungan yang besar,” kata Wahyudi.

Menurut Wahyudi, dari hasil turun ke lokasi proyek bronjong itu, terlihat jelas bahwa prpyek dikerjakan sangat asal-asalan. Pelaksana tidak melakukan penggalian untuk dasaran Bronjong. “bronjong itu hanya menggunakan kawat dan batu yang campuran besar dan kecil saja tidak ada tambahan penahan yang lainnya,” kata Wahyudi.

Wahyudi memastikan pihaknya atas nama lembaga Gepak Lampung akan melaporan dugaan korupsi pelaksanaan proyek bronjong itu ke penegak hukum. “Kita akan laporkan ke Kajati untuk memastikan kebenaran apa penyebab ambrolnya Bronjong di desa Padang Manis. Sehingga tidak menjadi isu liar yang berkembang di masyarakat hingga tidak saling menyalahkan dan masyarakat tau apakah faktor alam atau human error,” katanya.

Sementara Kadis PUPR Kabupaten Pesawaran Zainal Fikri yang dikonfirmasi wartawan melalui pesan Whatsap menyebutkan akan memberikan keterangan resmi kepada media. Namun Zainal Fikri belum merealisasikan janji akan memberikan konfirmasi kepada wartawan. “Saya posisi masih rapat di Malang. Nanti setelah rapat akan saya jelaskan,” kata Zaenal Fikri, Rabu 24 April 2024. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *