KPU Tanggamus Terkesan Mengabaikan Kearifan Lokal dengan Mengundang Grup Band Asing dan Artis Pantura’ 

Tanggamus, Sinarlampung.co-Peluncuran Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Tanggamus Tahun 2024. Dengan Maskot  “SILUMBA” yang mengandung makna langsung, Umum, Bebas dan Rahasia. Bertempat  di Lapangan Tangsi Kecamatan Talang Padang. Senin 27 Mei 2024.

Hadir dalam acara, Ketua KPU Provinsi Lampung yang di wakili oleh Antonius, Forkopimda, Ketua Pengadilan Negeri Kotaagung, Ketua Pengadilan Agama Kota Agung, Ketua KPU Tanggamus, Ketua Bawaslu Tanggamus, Ketua Persit Kartika Chandra, Sekertaris KPU Provinsi Lampung, Ketua TP-PKK Tanggamus, Para Anggota KPU Tanggamus, Sekertaris KPU Tanggamus, Instansi Vertikal, pimpinan BUMN/BUMD, Pimpinan Partai Politik, Para Kepala OPD, Para Camat, Para PKK dan PPS Tanggamus, Insan Pers, Tokoh Masyarakat, Agama, Adat dan Pendidik.

Acara Launching tersebut juga menghadirkan group musik Band (Kipas tua) serta bintang tamu artis dari Jawa Timur/Pantura (Happy Asmara), hal ini menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat Tanggamus.

Yuliar Baro ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI) DPD Tanggamus, mengecam keras KPUD Tanggamus yang menghadirkan Group Band asing dan artis Pantura. Selain terkesan menghambur-hamburkan uang sementara kondisi keuangan Tanggamus sedang tidak baik-baik saja dan acara tersebut tidak mengangkat seni budaya lokal.

“Saya sangat sedih dan juga sakit hati atas perhelatan acara ini, bukan dari segi anggaran yang saya soroti, tapi dari budaya dan kearifan lokal sangat diinjak-injak oleh penyelengara. bagaimana tidak, inikan Tanggamus, Lampung bung,  kok bisa ngundang band yang gak ada pakai bahasa indonesia sedikitpun.” kecam Yuliarbaro.

Masih Ketua LPKNI menambahkan bahwa tambah sedih dan sakit hati ketika dirinya sudah menegur dan menyampaikan usulan kepada group band tersebut agar diselingi dengan bahasa indonesia karena yang hadir tidak semuanya orang suku jawa.

”Tadi saya sudah tegur, karena penyampaian dengan bahasa jawa itu agar diselingi dengan bahasa indonesia, baik dalam penyampaian dan lagu-lagu yang di nyanyikan oleh vokalis bandnya maupun bintang tamunya semua lagu jawa tidak ada kearifan lokal sama sekali, dari awal sampai akhir acara dipikirnya kami ini manggelen semua,” tambahnya

“Saya berharap kedepannya ,siapa pun , instansi apapun, Lembaga Pemerintahan apa saja yang mengadakan acara dengan mengundang grup musik, tolong lah kita saling menghargai, alangkah banyaknya grup musik yang lain, yang mahir berbahasa indonesia. kalau satu dua lagu lagu daerah jawa okelah namanya hiburan, tapi kalau 100% lagunya jawa semua apa gak bikin rancu dan mengundang kegaduhan di bumi Begawi Jejama yang kita cintai ini.” tutupnya. (Wisnu/*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *