Wanita Tewas Digorok Kurir Online Mahasiswi DO Tak Punya Biaya Kuliah, Orang Tua Minta Pelaku Dihukum Berat

Lampung Utara, sinarlampung.co-Feni Sagita (23), wanita yang tewas di gorok pemuda di kamar kontrakan di Lampung utara itu masih tercatat sebagai mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO) Semeseter V, jurusan PGSD. Namun pihak kampus menyebut status DO sejak semester III. Feni memilih DO berdalih tak punya biaya melanjutkan kuliah, padahal kampus memberikan biasisa hingga 50 persen.

Baca: Mahasiswi Open BO Tewas Digorok Kurir Paket Langganannya Yang Kesal Tidak Diservis?

Feni di temukan tewas mengenaskan di sebuah kontrakan persis letaknya dibelakang kantor Lapas Kotabumi, jalan pemasyarakatan, Gang nangka, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Kotabumi selatan, Lampung Utara, Minggu 18 Agusfus 2024 lalu.

Di kampus dan keluarganya, Feni dikenal anak yang mandiri dan mudah bergaul. Sayangnya, putri kedua pasangan Kupong dan Martinah yang erprofesi ebagai pemulung, berakhir tragis pada Minggu, 18 Agustus sekira pukul 16.00 WIB. Tiga luka sayatan dilehernya membuat Feni tak tertolong. Pelaku nekad mengahiri hidup Feni karena khilaf akibat Feni ingkar janji saat transaksi open BO melalui aplikasi michat.

Wakil Rektor UMKO Dr Suwardi SH MH mengatakan Feni Sagita pernah menjadi mahasiswi di UMKO. Feni menjadi mahasiswi sejak 2022 lalu. Namun kuliah hanya sebatas semester III dan pertengahan tabun 2023. Feni tidak bisa  melanjutkan kuliahnya terkendala biaya,alias memilih DO.

“Benar FS pernah kuliah di UMKO jurusan PGSD, tapi sudah berhenti setahun ini karena tidak ada biaya. Padahal FS mendapat beasiswa, atau hanya 50% pembayaran tiap semesternya. Tapi sayangnya, FS lebih memilih berhenti kuliah,” kata Suwardi.

Sebagai Wakil Rektor, yang memang warga asli Lampung Utara, Suwardi faham dengan kondisi ekonomi Feni yang sangat jauh dibawah standar. Untuk itulah Feni diberi keringanan 50% untuk biaya kuliah/semester. “Beasiswa Umko ada dua kategori, pertama Beasiswa peduli, dan Prestasi. Nah kalau FS, masuk di Beasiswa peduli. Jadi biaya persemester dikenakan 50% saja. Beda dengan prestasi, tidak ada pungutan biaya persemesternya,” kata Suwardi.

Terlepas dari masalah yang menimpa FS, atas nama UMKO, dirinya menyampaikan turut berduka cita sekaligus prihatin atas peristiwa yang menimpa FS. “Atas nama UMKO, kami turut berduka cita sekaligus prihatin dengan masalah ini. Kenapa hal ini bisa terjadi, tapi itulah takdir, tidak ada yang bisa tau kapan dan dimana kita harus dipanggil Allah,” ujarnya.

Suwardi juga menghimbau, agar  mahasiswa tetap menjaga prilaku dengan baik. “Jika ada masalah atau persoalan, segeralah bicarakan pada orang terdekat,” katanya.

Orang Tua Minta Pelaku Dihukum Berat

Orang tua Feni, Supaya alias Apong, yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung mengaku sangat kehilangan putri keduanya itu. Apong minta pelaku dihukum seberat-beratnya, jika perlu pelaku dihukuman mati. “Saya meminta untuk pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa dihukum mati, karena prilakunya sudah tidak manusiawi,” kata Apong dengan mata berkaca, Selasa 20 Agustus 2024.

Apong menceritakan, sebelum kejadian sore harinya korban berpamitan untuk membelikan sendal keponakannya. “Sore itu anak saya izin keluar mau beli sendal keponakannya. Tapi sampe magrib belum juga pulang,” ujar Apong mengenang.

Namun, sejak magrib hingga pukul 21.00 WIB orang tua korban mencoba menghubungi anaknya. Namun handphone korban ternyata sudah tidak lagi aktif. “Saya coba telpon sampe malam tapi HP dia gak aktif lagi. Hingga saya denger kabar jam sebelas malam,” kata Apong

Anggota DPRD Lampung William Mamora mengapresaiasi Polres Lampung Utara yang cepat menangkap pelaku. “Pertama saya sangat mengapresiasi kinerja cepat pihak kepolisian polres Lampung utara dalam mengungkap peristiwa keji ini.” Ungkap william mamora.

Karena itu, Willi berharap kepada pelaku mendapatkan hukuman sesuai aturan dan Undang-undang yang ada. “Saya juga berharap kepada pelaku untuk diberi hukuman seberat-beratnya. Karena prilaku ini sangat keji,” ujarnya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *