Lampung Timur, sinarlampung.co-Angin kencang mengakibatkan kerusakan sejumlah lapak pedagang. Angin menerbangkan material, bahkan beberapa gerobak pedagang terjungkal ke tanah, di lingkungan Pasar Dusun 1 (Pasar Simpang), Desa Srimenanti, Kecamatan Bandar Sribhawono, Lampung Timur, Peristiwa itu direkam warga, dan videonya beredar di media sosial, Kamis 5 Desember 2024.
“Ya Allah, simpang Sribawono dan sekitarnya sedang tidak baik-baik saja. Semoga kita semua terhindar dari marabahaya, ya Allah, amin.” tulis warga dalam unggahan video itu.
“Baru saja angin puting beliung di pasar simpang Sribawono. Semoga kita dijauhkan dari malapetaka. Kita harus selalu waspada karena cuaca ekstrem saat ini.” ucap akun Puji Pijay di Facebook
Warga lainnya turut berbagi cerita. Mala Sari, dalam komentarnya, menyampaikan keprihatinan atas kerusakan yang terjadi, termasuk lapak dagangan bakso Yanto yang rusak berat. “Ya Allah, jauhkan kami dari segala musibah. Lindungi kami semua di mana pun berada,” tulisnya.
Pengguna media sosial lain dengan akun Lintas Kicau juga melaporkan kerusakan yang dialami. Ia menulis, “Tepalku sobek. Semoga semuanya baik-baik saja.”
Warga Sribowono, menyebut kejadian seperti itu jarang terjadi di Sribawono. “Seumur hidup tinggal di Lampung Timur, belum pernah melihat tornado seperti ini. Ini memang musimnya angin dan banjir,” ujar salah seorang warga.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan adanya belokan angin dan konvergensi yang terpantau di beberapa wilayah Indonesia termasuk Lampung, memicu adanya pertumbuhan awan hujan.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG stasiun Meteorologi Radin Intan II Lampung, Rudi menjelaskan, kelembaban udara pada lapisan 850 mb sampai 700 mb cukup tinggi berkisar 80%-100% di mana ini sangat mendukung adanya pertumbuhan awan konvektif di wilayah Lampung. “Awan konvektif adalah sejenis awan cumulonimbus, dan dampak adanya awan itu bisa hujan lebat disertai kilat petir dan juga angin kencang” jelasnya.
Rudi juga mengatakan, adanya pertumbuhan awan konvektif di beberapa daerah di Barat Lampung yang terus berkembang. “Citra satelit menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif pada pukul 13.10 WIB di barat Lampung yang kemudian awan konvektif berkembang pada pukul 15.10 WIB hingga pukul 19.10 WIB mencakup wilayah Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Pringsewu, Lampung Barat, Tulang Bawang, Lampung Selatan, Lampung Timur dan Bandar Lampung,” kata. Rudi.
Menurut laporan Camat Bandar Sribhawono kepada pihak BMKG, pukul 16.00 WIB terjadi turun hujan dengan intensitas curah hujan yang sangat deras/lebat dan di sertai angin kencang, pada pukul 16.30 Wib tiba-tiba beberapa atapasbes pertokoan pasar dan rumah berterbangan yang di sebabkan angin puting beliung yang mengakibatkan beberapa atap toko dan rumah rusak.
BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, berhati-hati dan tetap tenang serta mencari sumber informasi yang jelas. “Masyarakat diminta waspada dan berhati-hati terhadap dampak seperti pohon tumbang, banjir, dan gelombang tinggi di perairan,” kata Rudi. (Rudizen)
Tinggalkan Balasan