Bersama Keluarga Dirut PLN Darmawan Prasodjo Kerap Pelesiran Keluar Negeri Gunakan Anggaran PLN?

Jakarta, sinarlampug.co-Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo, diduga kerap melakukan perjalana dinas fiktif. Bersama keluarga pelesiran keluar negeri namun biaya mendomplang anggaran PLN. Teranyar kabar dugaan perjalanan dinas fiktif Darmawan Prasodjo ke Australia bersama keluarga, saat siaga Natal Tahun Baru.

Kabar itu ramai menjadi sorotan media, dan membuat Geng Darmo, (sapaan Dirut) di jajaran manajemen PT PLN (Persero) yang selama ini rajin memolesnya sebagai pejabat berintegritas, marah dan kasak kusuk, mencari siapa yang membocorkan hal itu. Bahkan Darmo yang mengetahui plesirannya bersama keluarga ke Negeri Kangguru berbalut perjalanan dinas terekspose di sejumlah media, juga sangat marah. “Kabarnya begitu bang, sangat berang dan marah besar. Iya ngamuk-ngamuk dia (Darmo), marah besar,” kata sumber di PT PLN Pusat di Jakarta.

Lingkarannya, termasuk EVP Komunikasi dan jajarannya yang jadi sasaran emosi dan makiannya, kenapa bisa tercium wartawan dia pergi plesiran. Karena Darmo memang dikenal sangat arogan. “Dia panik karena inikan masa Siaga Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini. Sudah gak tenang dia dan kabarnya jadwalnya liburannya dipersingkat dan segera balik ke Indonesia,”‘ ujar sumber di PLN Pusat.

Menurut sumber yang minta identitasnya dirahasiakan, Siaga Nataru PLN merupakan aturan baku yang mewajibkan seluruh jajaran PLN termasuk pejabat di level pusat harus ‘stand by’ di wilayah kerja masing-masing sampai pergantian tahun atau sampai berakhirnya masa siaga. “Ya harusnya dia yang menjadi contoh, tapi dia sendiri yang melanggar. Malah Plesiran keluar negeri sama anak bininya, berkedok perjalanan dinas. Kan biayanya jadi tanggungan PLN,” cibir sumber

Karena itu, untuk meng-counter serangan pemberitaan negatif itu, mantan Deputi 1 KSP di era Presiden Jokowi itu mengeluarkan ultimatum kepada anak buahnya. “Jadi anak buahnya dikomunikasi, terutama EVP, disuruh cari siapa orang yang membocorkan kabar dia keluar negeri. Terus habisi siapa yang mempublikasikannya. Cuma tidak tahu pasti habisi bagaimana yang dimaksudnya. Cuma salah satu VP disitu diminta menyiapkan uang dan mereka menggunakan pihak eksternal yang juga perangkat pemerintah untuk mengatasi siapa yang memainkan isu ini,” bebernya.

Selain itu, kata sumber, Darmo juga meminta pihak divisi komunikasi PLN pusat mencari akses ke sejumlah perusahaan di Australia yang bisa membantunya ‘framing’ seolah bekerjasama dengan PLN, sehingga isu perjalanan dinas fiktif bisa dipatahkan. “Memang sampai segitunya Darmo. Jadi di mata pimpinan negara ini dia harus terlihat sempurna. Padahal sadis ini orang. Harusnya aparat penegak hukum mau Polisi, Jaksa atau KPK, bongkar semua kasus korupsi di PLN selama kepemimpinannya. Sangat parah,” ujar sumber

Sebelumnya, meski Presiden RI Prabowo Subianto secara tegas meminta seluruh pejabat negara berhemat dan mengurangi aktivitas ke luar negeri, namun perintah tersebut tak sepenuhnya dipatuhi aparaturnya.Indikasi itu pula yang terjadi di PT PLN (Persero).

Sang Direktur Utama, Darmawan Prasodjo yang seharusnya bisa menjadi contoh jajarannya, malah terkesan tak peduli dengan perintah dengan ultimatum orang nomor satu di Republik ini. Karena beredar kabar, belum lama balik ke Indonesia usai melakukan lawatan ke China dan Ajerbaizan, sejak beberapa hari lalu, pria yang biasa disapa Darmo itu dikabarkan melakukan ‘plesiran’ ke Australia dan hingga kini masih berada di Negeri Kangguru itu.

Disebut-sebut, untuk memuluskan plesiran itu, Darmo melabeli kepergiaannya itu dengan perjalanan dinas. Anehnya, terdengar kabar bahwa Darmo berangkat bersama seluruh anggota keluarnya dengan pembiayaan PLN. Semakin mencurigakan, karena dalan kepergian itu, tidak ada satupun jajaran Board Of Director (BOD) atau Direksi yang ikut mendampinginya.

”Iya betul, tapi memang kabar dari manajemen itu perjalanan dinas rahasia. Tapi beliau (Dirut) perginya hanya dengan keluarga saja, tidak ada Direksi yang ikut,” ucap sumber yang sangat layak dipercaya di PLN Pusat, Rabu 17 Desember 2024.

Namun sumber tidak mengetahui pasti, perjalanan seperti apa yang dilakukan sang bos, sehingga tak membawa perangkat utamanya. “Katanya sih mau ngunjungi beberapa perusahaan, tapi tidak jelas, nota dinasnya tidak terbuka. Tapi gak Taulah ya, memang biasanya kalau dinas biasa ada satu orang minimal direksi yang ikut mendampingi,” ucap sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Hanya saja sumber memastikan bahwa sang istri Ny Dini ikut menyertai keberangkatannya. “Kalau ibu Dirut memang kalau perjalanan dinas selalu ikut berangkat, saya gak tau pasti bagaimana aturannya di PLN, tapi yang jelas biaya ibu itu juga ditanggung PLN,”katanya.

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun, bukan kali ini saja Darmo melakukan hal serupa. Karena beberapa waktu lalu ia juga dikabarkan menonton Liga Champion di Eropah bersama istrinya. Dan untung kepentingan pribadi itu, Darmo kabarnya mengklaim pengeluarannya ke PLN.

Dikecam

Ketua DPP Korps Alumni KNPI Ahmad Yani Panjaitan, menyatakan bahwa tindakan ini mencederai amanat Presiden Prabowo yang baru-baru ini menyerukan pejabat untuk tidak menghamburkan uang negara. “Ini adalah pengkhianatan terhadap amanat Presiden. Di saat rakyat menghadapi kesulitan ekonomi, Dirut PLN malah berfoya-foya,” ujarnya ke jejaring media, 19 Desember 2024.

Ahmad Yani, juga Presidium Koalisi Ormas dan Pemuda Indonesia untuk Pancasila & Merah Putih (KOPI PMP), meminta Presiden Prabowo segera mencopot Darmawan Prasodjo dari jabatannya. “Jika dugaan ini benar, Presiden harus mengambil tindakan tegas. Rakyat tidak bisa dibiarkan terus-menerus menjadi korban kesewenang-wenangan pejabat,” tegasnya.

Selain itu, ia mendesak KPK dan aparat hukum untuk menyelidiki dugaan penggunaan anggaran perusahaan untuk kepentingan pribadi. “KPK dan aparat hukum jangan tutup mata. Telusuri dugaan penggunaan anggaran PLN untuk perjalanan ini,” imbuh Ahmad Yani, yang juga menjabat Ketua Umum Pusat Pemberdayaan Ekonomi Rakyat dan Pembangunan Daerah (PUSPERANDA).

Dilaporkan LSM

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo bakal dilaporkan ke ke Bareskrim Polri atas dugaan memakai perjalanan dinas fiktif saat plesiran ke Australia. Manifest keberangkatan akan menjadi bagian dari dokumen yang dilaporkan. “Kami juga tengah menyusun laporan untuk Sekretariat Kabinet (Seskab) terkait dugaan mega korupsi di PLN selama tiga tahun kepemimpinan Darmo,” ujarnya Yudhistira, Jumat 20 Desember 2024.

Yudhis juga mengkritik keras sikap Darmawan yang dianggap tidak memberikan contoh baik kepada bawahannya. “Darmo memerintahkan semua petugas berjaga selama masa siaga tanpa bepergian, tetapi dia sendiri justru melanggarnya,” katanya.

Ia menambahkan bahwa tindakan ini mencerminkan ketidakkonsistenan seorang pemimpin yang seharusnya mematuhi kebijakan Presiden Prabowo Subianto. Karena itu, PP IWO meminta Presiden Prabowo untuk mencopot Darmawan Prasodjo dari jabatannya. “Kami juga mendesak dilakukan audit total keuangan PLN, termasuk transaksi kartu kredit Darmo selama menjabat sebagai Dirut PLN,” ujar Yudhis.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PLN belum memberikan klarifikasi terkait tuduhan ini. di Konfirmasi wartawan memilih bungkam, dan mengalihkan pembicaraan. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *