Medan, sinarlampung.co-Kasi Umum Polsek Harian, Brigpol JFS, ditemukan tewas tergantung di ruang Situ, tempatnya bekerja, di Mapolsek Harian, Polres Samosir, Polda Sumatera Utara, Senin 27 Januari 2025 malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Tubuh JFS ditemukan istrinya FM sudah tergantung di pintu ruang SIUM, menggunakan kain bendera merah putih. “Kapolres Samosir bersama tim inafis yang melakukan olah TKP menemukan Brigadir JFS tergantung menggunakan ikatan bendera merah putih,” kata Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Edward Sidauruk, Kamis 30 Januari 2025.
Edward menjelaslan, Senin malam 27 Januari 2025 pukul 23.00. Awalnya istri korban yang mendatangi Polsek karena suaminya tidak dapat dihubungi sekira pukul 22.30 WIB.
Setibanya di Polsek Harian, istri korban mendapati sepeda motor dinas milik korban masih terparkir di depan kantor Polsek. Saat masuk ke dalam polsek, istri korban menemukan suaminya sudah dalam keadaan tergantung.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim inafis, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat ditemukan. Hasil pengecekan luar juga tidak ditemukan luka mencurigakan di badan korban.
Setelah itu, jasad korban dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi. Autopsi itu juga telah mendapatkan persetujuan keluarga korban.
“Dari lokasi kejadian, kami mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk bendera merah putih yang tergantung di leher korban serta beberapa batang rokok dan pemantik api. Kami masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Kami meminta kepada keluarga untuk mempercayakan proses penyelidikan kepada pihak kepolisian,” ujarnya.
Edward menyebut proses autopsi jasad korban telah selesai dilakukan. Setelah itu, jasad korban dibawa ke rumah duka di Kabupaten Asahan dan dimakamkan siang tadi.
Ps Kasi Humas Polres Samosir Bripka Vandu Marpaung menyebut pihaknya masih menyelidiki motif JFS nekat mengakhiri hidupnya. Pihak kepolisian saat ini masih menunggu hasil autopsi jasad korban. “Motif belum dapat dipastikan, masih penyelidikan lanjut menunggu hasil autopsi,” sebutnya.
Vandu mengatakan saat kejadian itu, Brigadir JFS tidak dalam kondisi bertugas di Polsek. Sebab, saat itu, personel Polsek Harian tengah bertugas untuk pengamanan di wilayah wisata.
“Saat ditemukan, almarhum tidak dalam keadaan dinas atau tidak dalam bertugas. Pada saat penemuan jasad, Kapolsek Harian, personel Polsek Harian sedang dalam tugas pengamanan dan pelayanan wisatawan yang sangat ramai di wilayah hukum Polsek Harian, yakni di Simpang Tiga Tele, Menara Pandang Tele dan Bukit Sibea-bea,” Katanya.
Tinggal di Asrama dan Dikenal Baik
Setelah proses autopsi selesai pada Rabu 29 Januari 2025, jenazah Brigpol JFS dibawa ke rumah duka di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan.
Prosesi pemakaman dilakukan pada Kamis 30 Januari 2025 yang berakhir pukul 14.30 WIB, dengan dihadiri oleh personel Polres Samosir yang turut memberikan penghormatan terakhir.
Masyarakat di Kecamatan Harian mengaku sangat kehilangan dan rasa duka mendalam atas meninggalnya Brigpol JFS.
Salah satu tokoh masyarakat setempat L. Sihotan menyebut, bahwa
“Almarhum dikenal sebagai sosok yang baik dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Dia sering membantu warga, dekat dengan anak-anak, termasuk dalam kegiatan pertanian dan memberikan imbauan soal ketahanan pangan. Terakhir, dia bahkan membantu kami menjaga ladang padi dari hama burung,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat L. Sihotang.
Keluarga Erik Boru Manihuruk menyebut Brigpol JFS selalu ringan tangan dalam membantu sesama. “Pernah suatu siang, ia datang ke ladang kami dan tanpa ragu membantu menyemprot racun rumput liar. Ini udah siang, sinilah kubantu, katanya kepada kami. Kepergiannya sangat mengejutkan dan meninggalkan duka bagi kami semua,” ujarnya mengenang. (Red)
(Red)
Tinggalkan Balasan