Oknum Dokter RS GMC Gedung Tataan Tolak Rawat Bayi Diare Akut, Diberi Obat Dan Disurut Pulang Dan Meninggal Usai Minum Obat Paginya

Pesawaran, sinarlampung.co-Masyarakat Desa Bagelen mengaku kecewa atas pelayanan oknum dokter anak yang bertugas di Rumah Sakit Gladish Medical Center (GMC), di Desa Taman Sari, Kecamatan Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran. Pasalnya pasien bayi tiga bulan bermama Muhammad Arsya Alfarizi yang menderita diare akun, ditolak dirawat dan disebut diare biasa. Saat tiba dirumah justru meninggal dunia, Jumat 31 Januari 2025 lalu.

Ibu SY (37), warga desa Bagelen, yang tinggal di Kecamatan Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran, menceritakan bahwa, pada Kamis 29 Januari 2025 malam sekitar pukul 19.00 dirinya bersama kerabatnya bernama Toni, mengantarkan anaknya bernama Muhammad Arsya Alfarizi, ke rumah sakit GMC.

“Anak saya ini mas yang baru berusia tiga bulan mengalami diare. Sudah dua puluh kali buang air besar terus menerus kemudian. Lalu saya membawanya ke rumah sakit GMC karna ini yang terdekat. Sesampainya di rumah sakit anak saya di tangani oleh salah satu dokter yang bertugas pada malam itu. Saya tidak perhatikan namanya. Setelah melakukan pemeriksaan dokternya bilang bahwa anak saya belum mengalami Dehidrasi dan mempersilahkan untuk dibawa pulang,” kata SY.

Padahal, kata SY, dirinya sudah mendesak dokter itu agar anaknya dapat di rawat terlebih dahulu di rumah sakit. Tapi dokter hanya memberikan obat dan mengatakan bahwa bayinya baik baik saja. Padahal waktu diperiksa itu pun bayinya terus terusan diare, dan sempat disuruh dibersihin dulu oleh dokter dan perawatnya.

“Karna mendapatkan jawaban yang meyakinkan dari dokter tersebut kami membawa anak pulang ke rumah. Sesampainya di rumah kami berikan obat sesuai dengan anjuran yang telah di tentukan oleh pihak rumah sakit. Sikap yang ditujukan dokter yang meyakinkan anaknya dalam keadaan baik-baik saja. Tapi Kamis pagi, setelah diberi obat bayi saya meninggal dunia mas,” ujar SY berlinang.

Yang lebih mengecewakan lagi lanjut SY, saat dirinya meminta agar anaknya pada malam itu untuk tetap dirawat dan besok baru keluar dari RSU. Tapi, dokter tidak mengijinkan, dan memrintahkan harus pulang pada malam itu juga.

“Karena terpaksa, akhir saya membawa pulang bayi saya, meski kondisinya masih lemas karna sudah banyaknya cairan yang keluar mas. Tadinya saya berharap diinfus dulu tah, atau seperti apa. Kami kan tidak mengerti tata cara dokter di dalam melakukan pengobatan terhadap pasien,” katanya.

Atas kasunya, SY meminta kepada pihak-pihak terkait, agar segera dan memanggil dokter AS, guna untuk diproses sesuai aturan yang berlaku. Sikap Dokter itu, tidak mencerminkan seorang dokter dan terindikasi melanggar kode etik sebagai dokter. “Kalau tidak diindahkan, maka saya akan mengambil langkah lain, termasuk melaporkan dokter tersebut secara hukum,” katanya.

Wartawan melakukan konfirmasi ke pihak Rumah Sakit GMC. Petugas keamanan rumah sakit menyatakan Manajer Rumah sakit sedang ada rapat, dan tidak bisa diganggu. “Magajemen Rumah sakit sedang rapat mas,” katanya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *