Bandar Lampung, sinarlampung.co-Warga Bandar Lampung mayoritas was-was jika melihat cuaca mendung dan turun hujan. Selain karena banjir beberapa pekan lalu, dan angin puting beliung yang merusak puluhan rumah di Bandar Lampung beberapa hari lalu.
“Kami was was bang kalo liat mendung, hujan deras dengan angin. Trahuma kemarin, rumah kami lepas semua atapnya. Kami berdoa tidak terulang lagi,” kata Icha, warga Gunung Terang, Bandar Lampung.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan bahwa pihaknya telah meninjau langsung rumah-rumah warga yang terdampak angin puting beliung pada Rabu 5 Februari 2025. “Kami sudah turun langsung melihat ke lokasi yang terdampak parah di Kecamatan Langkapura, ada yang rusak ringan hingga berat,” kata dia.
Eva mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bandar Lampung akan memberikan bantuan kepada rumah-rumah warga yang terdampak puting beliung sesuai dengan tingkat kerusakannya. “Bantuan yang kami berikan bervariasi, mulai dari Rp10 juta, Rp15 juta, Rp20 juta, hingga Rp30 juta,” kata dia.
Diketahui pasca hujan deras disertai angin kencang menerjang Bandar Lampung, Selasa 4 Februari 2025 sekitar pukul 15.30 WIB, puluhan pohon tumbang termasuk puluhan rumah di Kota Bandar Lampung rusak diterjang angin puting beliung.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung masih mendata jumlah pasti pohon tumbang serta kemungkinan adanya korban. “Kita sudah terima laporan ada pohon tumbang di beberapa lokasi setelah angin kencang tadi,” kata Kepala BPBD Kota Bandar Lampung, Mukhidi, Selasa sore.
Menurut Mukhidi jumlah pohon tumbang diperkirakan mencapai puluhan, terutama di tepi jalan. Namun, pihaknya masih melakukan pengecekan di lapangan. “Kita belum bisa memastikan karena anggota juga sedang di lapangan,” ujarnya.
Beberapa Titik Terdampak Lihat Foto Laporan warganet menyebutkan pohon tumbang terjadi di beberapa titik, di antaranya:
Jalan Pulau Damar, Kecamatan Sukarame: Pohon tumbang menimpa satu unit mobil boks dan tiang listrik. Jalan Purnawirawan, Kecamatan Langkapura: Pohon roboh ke tengah jalan, menghambat lalu lintas. Jalan Sultan Agung dan Komplek PKOR Way Halim: Pohon tumbang menyebabkan kemacetan.
Puluhan Rumah Rusak Dihantam Puting Beliung
Puluhan rumah di Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung rusak dihantam angin puting beliung, Selasa 4 Februari 2025 sekitar Pukul 15.30 WIB. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, angin puting beliung memorak-porandakan atap hingga pagar rumah warga di Kelurahan Gunung Terang.
Kondisi terparah terjadi mulia dari Kecamatan Langkapura, Kedaton, Way Halim, Gingga Tanjung Senang. Terparah di Gang Swadaya 4, Jalan PU Asrama Korem hingga kompek UMKM Pisang, hingga wilayah Tanjung Seneng.
“Peristiwa sebentar saja mas, tapi dampaknya. Atap atap rumah berhamburan, dan tembok-tembok yang tidak kokoh langsung roboh. Waktu kejadian saya kebetulan ada di depan rumah. Banyak rumah yang rusak, seperti atap rumah berhamburan disapu angin, tembok pagar rumah rubuh, ada juga kanopi yang diangkat angin dan terbang,” ujar Joko, Rabu 5 Februari 2025.
Usai kejadian, warga Kelurahan Gunung Terang banyak berucap melihat kengerian sesaat itu. “Akibat angin puting beliung ini banyak juga pohon tumbang atau cabangnya patah. Sebab itu, pemerintah harus melakukan perawatan memangkas pohon besar yang ada di pinggir jalan atau dekat rumah warga karena sangat berbahaya,” ucapnya.
Sutiono (59) Warga Gunter Residence, Gunung Terang, menceritakan peristiwa angin puting beliung terjadi sekitar Pukul 15.20 WIB. Menurutnya, saat peristiwa tersebut dia sedang berada di teras rumahnya. “Saya sedang duduk di teras rumah saat melihat sampah beterbangan. Awalnya saya berniat hendak merekam kejadian itu, tapi karena takut saya langsung masuk rumah. Dan saat itulah dari dalam rumah saya melihat pohon-pohon tumbang dan atap beterbangan,” ungkap Sutiono.
Angin kencang datang setelah hujan. Saat hujan tinggal rintik-rintik, tiba-tiba datang angin puting beliung. “Atap dan awning kanopi rumahnya terbang dibawa angin. Yah kami menunggu pemerintah Kota Bandar Lampung bisa membantu dana untuk membeli material,” katanya.
Dilokasi kejadian aparat Kelurahan, BPBD, Damkar hingga Anggota Kepolisian bergotong royong membantu warga membersihkan puing dan cabang pohon. “Banyak rumah warga yang rusak. Harapannya Pemerintah bisa membantu dana untuk tambahan membeli material untuk perbaikan rumah,” harapnya.
Lurah Gunung Terang Abizar Al Ghifari mengatakan angin puting beliung yang menghantam Gang Swadaya 4 hingga Perumahan Griya Sejahtera, Gunung Terang, Kecamatan Langkapura mengakibatkan lebih 30 rumah rusak.
“Sudah sejak semalam kita langsung bekerja melakukan penanganan, tapi tadi malam kurang maksimal karena listrik padam total, kita khawatir karena ada kabel yang putus. Namun sejak pagi kita mulai lagi. Alhamdulillah untuk Gang. Swadaya 4 sudah hampir selesai semua,” ungkap Abizar.
“Beberapa belum kita ekskusi karena menunggu alat berat, salah satunya GOR yang berada di Perumahan Griya Sejahtera. Namun kita sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung,” imbuhnya.
Informasi lain menyebutkan terdata 34 rumah porak poranda akibat angin puting beliung disertai hujan di Jalan Swadaya 4, Perum Griya Sejahtera, Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura. Termasuk Atap SDN 1 Gunter ikut mengalami kerusakan. “Angin kencang juga menumbangkan delapan pohon besar dan merobohkan pagar tembok 100 meter di wilayah tersebut, kata Camat Langkapura Andi.
“Akibat peristiwa tersebut, seorang warga mengalami luka-luka dan alhamdullilah saat ini keadaan sudah membaik dan oleh keluarganya sudah dibawa pulang ke rumah,” ujarnya.
Tim TRC BPBD kota Bandar Lampung serta Camat, Lurah, dan pamong warga membantu evakuasi pohon roboh dan kanopi yang sempat terbawa angin puting beliung dikumpulkan untuk pendataan. “Atap SDN 1 Gunter yang mengalami kerusakan juga sudah diperbaiki sehingga kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung,” kata Andi.
Batu Lima Ton Terguling
Peristiwa lain ada batu sekira 5 ton terguling dari kawasan bukit milik PT Bukit Asam Tbk. Batu itu menggelinding dan menghajar tiga rumah di Batu Serampok, Serengsem, Panjang, Kota Bandar Lampung.
Rojik (70), pemilik salah satu rumah, yang ditrabas batu mengatakan saat batu sebesar mobil itu menggelinding, dia dan keluarganya ada di dalam rumah. “Alhamdulillah, kami sekeluarga masih dilindungi Allah SWT,” ujarnya.
Rojik bersama keluarganya bersyukur selamat dari musibah yang merusak satu kamar rumahnya. Rojik mengaku tak bisa membayangkan jika batu tersebut melibas tempat mereka berkumpul di ruang tengah rumah.
Menurut Rojik, badan usaha milik negara (BUMN) yang mengelola batu bara itu telah membeli beberapa rumah tetangganya. Dia sendiri justru rencana ingin memplester rumahnya bulan ini. “Eh, tahu-tahu kena musibah ketimpa batu besar ini,” katanya.
Camat Panjang Hendry mengatakan akan koordinasi dengan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung untuk menyingkirkan batu tersebut. (Red)
Tinggalkan Balasan