Bandar Lampung, sinarlampung.co-Seorang mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) di Lampung meninggal dunia di parkiran kampus. Mahasiswa jurusan teknik sipil angkatan 2023 bernama Nabil Al Dzikri itu meninggal saat mengambil motornya di lokasi parkiran. Jumat 28 Februari 2025 sekira pukul 19.00 WIB.
Informasi di Kampus ITERA menyebutkan jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Airan Jatiagung Lampung Selatan (Lamsel). Saat kejadian kondisi sedang hujan. Mahasiswa itu (korban,red) terlihat sedang mengambil motor diparkiran. “Tiba tiba terjatuh saat mendorong motor. Saat itu kondisinya memang hujan, dia itu pergi ke parkiran mengambil motor. Saat sedang mendorong motornya, tiba-tiba dia terjatuh,” ujar sumber di Itera.
Petugas keamanan Kampus dan rekan-rekan mahasiswa langsung mendatangi korban. Dan kondisi korban sudah tak bernyawa. “Pihak kampus yang melihat itu langsung memadamkan seluruh aliran listrik dan menghampiri korban. Tapi korban sudah tidak bernyawa,” katanya.
Spekulasi menyebutkan diduga korban tersengat aliran listrik. Ada juga yang menyebut korban disambar petir. Belum ada keterangan resmi dari pihak Kampus Itera. Humas Itera yang dikonfirmasi wartawan belum merespon. Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Airan Jatiagung Lampung Selatan.
Viral Dimedia Sosial
Kasus kematian Mahasiswa Itera Nabil Al Dzikri itu juga viral di media sosial setelah diunggah akun facebook bernama Ardiansyah. Nitizen ramai-ramai mengemontari video berdurasi pendek 53 etik yang memperlihatkan seorang pria yang diduga meninggal akibat tersengat listrik di halaman parkir.
Video terlihat seorang pria terkapar didekat tiang listrik ditengah guyuran hujan itu. Terlihat ramai masyarakat dan satpam yang berada disekitar area parkir tersebut yang hendak menolong pria itu namun takut akan ada aliran listrik disekitar mengingat situasi sedang dilanda hujan.
Dalam rekaman yang beredar, terdengar suara seseorang yang ragu untuk menolong korban karena khawatir tersengat listrik. “Kesamber nggak sih? Kayaknya kesamber di bawah tiang listrik lagi. Mau diangkat takut nyetrum, soalnya di situ ada air. Makanya pada bingung, nggak ada yang berani, takut malah jadi korban juga. Ini lagi menunggu listriknya dimatikan dulu, sudah hubungi orangnya,” ujar perekam video.
“Mau diangkat takut nyetrum loh disitu air, mangkanya ini pada bingung pada gak berani takut jadi korban juga. Ini mau dimatiin dulu listriknya,” kata keterangan dalam video yang diterima redaksi, Jumat 28 Februari 2025.
Komentar lain menulis bahwa korban meninggal dunia tersebut merupakan seorang mahasiswa disalah satu kampus yang berada di Lampung. “Korban meninggal atas nama Nabil Al Dzikri Teknik Sipil 23 Institut Teknologi Sumatera,” tulis Ardi dikolom komentar.
Dia menyebut bahwa peristiwa tersebut terjadi pukul 19.00 WIB saat ditemui korban sudah dalam kondisi tak sadarkan diri. “Kejadiannya jam 7 malam tadi,” katanya.
Sementara itu, akun facebook bernama @Saputra Ifey membeberkan bahwa korban sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawa nya tidak tertolong. “Iya tadi sempat di bawa ke rs.airan raya ,tapi allah berkehendak lain nyawa nya gak tertolong,” ujar akun facebook @Saputra Ifey.
Itera Tunggu Hasil Investigasi
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Itera, Arif Rohman, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyatakan bahwa korban berinisial NA, mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2023. “Innalilahi wa innailaihi rajiun, kami turut berduka cita atas meninggalnya salah satu mahasiswa kami, NA, dari Program Studi Teknik Sipil,” ujar Arif, melansir Lampung Geh.
Menurut Arif, korban datang ke kampus bersama teman-temannya untuk ke laboratorium. Saat kejadian, kondisi cuaca sedang hujan lebat. “Tim keamanan kampus menerima laporan bahwa almarhum terlihat menuju area parkiran. Setelah dilakukan pengecekan, ia ditemukan terbaring di lokasi tersebut,” jelasnya.
Arif menambahkan bahwa pihak kampus masih menunggu informasi resmi dari tim medis dan pihak yang berwenang terkait penyebab pasti kematian korban. Selain itu, Itera telah berkoordinasi dengan keluarga korban yang berada di Jambi serta pihak-pihak terkait lainnya. “Kami memahami bahwa banyak pertanyaan muncul mengenai penyebab kejadian ini. Namun, untuk mendapatkan informasi yang akurat, kita perlu menunggu hasil investigasi resmi dari pihak yang berwenang,” tegasnya.
Pihak kampus juga mengimbau seluruh pihak untuk menjaga privasi keluarga korban dan menunggu informasi resmi. “Itera berkomitmen untuk mendukung penuh segala proses yang terjadi dalam situasi ini,” tutupnya. (Red/Jun)
Tinggalkan Balasan