Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kasus dua bocah kakak adik bernama Arjun Tauladan (8) dan Kholifah Khoirunisa (4) ditemukan warga tewas secara mengenaskan di dalam kebun Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada Rabu 14 Mei 2025 pukul 22.30 WIB hingga kini masih misterius.
Kapolres Pesisir Barat, AKBP Bestiana mengatakan pihaknya meminta batuan Tim Mabes Polri yang datang ke Peisisr Barat atas permintaan Polres Pesisir Barat. “Untuk saat ini, kami mendatangkan penyidik dari Puslabfor Mabes Polri untuk membantu pengungkapan kasus ini,” kata Bestiana, Senin 26 Mei 2025.
Menurut Bestiana hingga kini pihaknya belum menetapkan tersangka meski telah melakukan pemeriksaan terhadap 23 saksi. “Tersangka belum ada, jadi motif belum bisa dijelaskan, tetapi untuk saksi sudah ada 23 orang diperiksa. Untuk proses lainnya, kami belum bisa menjelaskan lebih lanjut,” katanya.
Bestiana juga meminta masyarakat yang mempunyai informasi terkait peristiwa ini untuk bekerja sama dengan pihaknya agar kasus ini bisa segera diungkap. “Kami meminta kepada masyarakat apa bila mendapat informasi yang berkaitan dengan kasus ini tolong dilaporkan, segala informasi sekecil apapun bisa memberikan petunjuk ke kami agar segera terungkap,” katanya.
Arjun Tauladan dan Kholifah Khoirunisa warga Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat ditemukan tewas mengenaskan di dalam perkebunan. Tubuh keduanya ditemukan warga pada Rabu 14 Mei 2025 malam pukul 22.30 WIB. Kondisi keduanya berpelukan dengan kepala tercincang akibat luka yang disebabkan senjata tajam. Polisi memastikan keduanya tewas dibunuh.
Pergelangan tangan kiri Arjun juga dipotong. Sebanyak 23 saksi telah dilakukan pemeriksaan oleh Polres Pesisir Barat. Namun hingga kini polisi belum juga bisa mengungkap kasus tersebut.
Temukan Tiga Golok
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Lampung, Kombes Pahala Simanjuntak mengatakan Polisi sempat mengamankan tiga senjata tajam jenis golok dalam peristiwa pembunuhan dua bocah itu. Dua dari tiga senjata tajam jenis golok ditemukan dari rumah salah satu saksi. “Itu golok bukan ditemukan di TKP semua, hanya 1 yang ada di TKP dan itu milik korban. Nah yang 2 lagi (golok) dari rumah saksi inisial IS,” ujar Pahala, Kamis 22 Juni 2025.
Disinggung terkait dugaan IS yang melakukan pembunuhan tersebut, Pahala belum memberikan jawabannya. “IS telah kembali ke rumah usai dimintai keterangan. Semua saksi sudah pulang,” kata Pahala. (Red)
Tinggalkan Balasan