Akhiri Polusi Plastik, Lampung Tegaskan Komitmen Kurangi Sampah Plastik

Bandar Lampung, sinarlampung.co – Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menjadi Pembina Apel Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, di Lapangan Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, Kamis (5/6/2025).

 

Dalam amanatnya, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut.,MP, yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menyampaikan bahwa tema Hari Lingkungan Hidup sedunia Tahun 2025 adalah Mengakhiri Polusi Plastik. 

 

Ending Plastic Pollution adalah seruan global untuk menghentikan polusi plastik yang telah menjadi ancaman serius bagi bumi dan kehidupan sekaligus momen penting untuk merefleksikan kembali hubungan manusia dengan alam, serta langkah-langkah nyata yang telah dan harus diambil untuk menjaga kelestariannya kedepan.

 

Saat ini bumi sedang mengalami tiga krisis global (Triple Planetary Crisis), yaitu perubahan iklim (perubahan iklim), hilangnya keanekaragaman hayati (Kehilangan keanekaragaman hayati dan penipisan sumber daya alam) dan polusi (polusi). Hal tersebut berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, seperti: lingkungan, kesehatan, kehidupan masyarakat, dan laju pembangunan secara keseluruhan. 

 

Berdasarkan Laporan UNEP (Drawning in Plastics, 2021), produksi plastik global tumbuh eksponensial dalam 10 tahun terakhir hingga lebih dari 400 juta ton pada tahun 2023. 

 

Selama kurun waktu 1954-2017 ada 9,8 miliar ton plastik yang sudah diproduksi dan dari jumlah tersebut, 14% dibakar di fasilitas limbah menjadi energi dan kurang dari 10% didaur ulang, sisanya 86% ditimbun di TPA dan bocor ke lingkungan sebagai polutan yang mencemari ekosistem, baik ekosistem maupun perairan. 

 

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa terdapat 9-14 juta ton plastik berakhir di lautan pada tahun 2020 dan jika tidak dilakukan upaya sungguh-sungguh, maka diperkirakan akan ada 23-37 juta ton plastik yang bocor ke lautan pada tahun 2040 dan bahkan, akan ada 155-265 juta ton plastik yang bocor ke laut pada tahun 2060. 

 

Laporan Ellen MacArthur Foundation pada saat World Economic Forum 2016 menyatakan ada 8 juta ton plastik yang bocor ke lautan setara dengan membuang muatan 1 truk sampah setiap menit. Jika tidak ada tindakan yang dilakukan, diperkirakan meningkat menjadi 2 muatan truk sampah setiap menit pada tahun 2030 dan 4 muatan truk sampah setiap menit pada tahun 2050. 

 

Dalam skenario business-as-usual (BAU), lautan akan berisi 1 ton plastik untuk setiap 3 ton ikan pada tahun 2025 dan pada tahun 2050 akan lebih banyak plastik di lautan dibandingkan ikan.

 

Indonesia saat ini telah memasuki fase darurat sampah. berdasarkan data SIPSN tahun 2024 masih terdapat 22,17 juta ton sampah yang masih terbuang ke lingkungan dan 54,44% sampah berakhir di TPA yang masih berstatus open dumping. 

 

Tahun 2028 diperkirakan seluruh TPA di Indonesia tidak akan mampu lagi menampung sampahnya jika pengelolaanya masih bersifat bisnis seperti biasa (BAU). 

 

Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada tahun 2023 jumlah timbulan sampah di Indonesia sebesar 56,63 juta ton dengan jumlah timbulan sampah plastik sebesar 10,8 juta ton. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *