Rembuk Merah Putih, Forum Strategis Bangun Ketahanan Ideologi di Bumi Ruwa Jurai

Bandar Lampung, sinarlampung.co – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Muhammad Firsada yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung membuka kegiatan Rembuk Merah Putih bertempat di Ruang Sungkai Kantor Gubernur, Rabu (21/05/2025).

 

Kegiatan Rembuk Merah Putih diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung bersama Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan mengusung tema ‘Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis dan Cinta Tanah Air’ .

 

hal. Sekdaprov Lampung menyoroti berbagai kejadian terkait fenomena konflik agama yang pernah terjadi di provinsi Lampung, nasional maupun global di masa lampau.

 

Ia menegaskan bahwa menjaga kerukunan antarumat beragama dan menolak segala bentuk diskriminasi atas dasar suku atau agama merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

 

“Kita ini diciptakan berbeda-beda, laki-laki perempuan, suku, bangsa yang berbeda-beda. Jadi gak bisa suku lain, agama lain itu dikecualikan, itu adalah saudara kita,” ucapnya.

 

“Sudah baguslah kita ini dengan Undang-Undang Dasar 1945, dengan Pancasila. Bisa dibayangkan kita dengan 17 ribu pulau, 700 bahasa, 453 suku, kalau mau semuanya ditata hanya satu jenis betapa konflik yang besar akan terjadi di Indonesia ini. Kita bersyukur sudah ada Pancasila,” tegasnya.

 

Dalam upaya menjaga kerukunan, Firsada juga menanamkan pemikiran bahwa penting untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk.

 

Kita adalah Indonesia, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita ber-Bhinneka Tunggal Ika, asas kita Pancasila sudah gabisa diubah seperti apapun, tegasnya.

 

“Dalam beragama kita menerapkan moderasi beragama. Moderasi bedagama itu tidak kuat atau ekstrem ke kanan dengan agama, tidak kuat ke kiri dengan sekuler. Kenapa dua ini, kalau hanya wawasan kebangsaan bisa mengarah ke sekuler, kalau dia terlalu kuat terhadap pemahaman agama dia bisa negara agama, kita bukan negara agama,” tambahnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Firsada juga menekankan untuk tetap menjaga keutuhan bangsa dengan menjaga persatuan bangsa dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya radikalisme. 

 

“Radikalisme, kebencian tidak hanya muncul dalam Islam, dia akan muncul disetiap agama. Mari jaga NKRI ini, perbanyak literasi agama, jangan kita terbawa ke paham-paham yang akan menggangu persatuan dan kesatuan kita,” tutupnya.

 

Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi (BNPT) RI Brigjen TNI Sudaryanto, SE menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini dan menekankan pentingnya peran masyarakat dalam upaya pencegahan aksi terorisme.

 

“Saya yakin dan percaya peran dari bapak ibu sekalian, terutama dalam mendukung tugas pokok saya yaitu dalam hal pencegahan aksi terorisme adalah sangat-sangat penting,” ucapnya.

 

Sudaryanto juga meyakini bahwa forum seperti ini sangat strategis untuk menjaring aspirasi masyarakat sesuai dengan kondisinya masing-masing.(*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *