Bandar Lampung, sinarlampung.co – Riski Sofyan selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, menyampaikan di era digital ini, literasi digital menjadi kunci bagi kemajuan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat. Kita perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi.
Riski Sofyan melalui Sekretaris Dinas Surya Aprina Suud melanjutkan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung merasa bangga dapat menyelenggarakan lokakarya literasi digital. Hal ini ia katakana pada acara Lokakarya Literasi Digital Untuk Penggiat Literasi Se-Provinsi Lampung di Aula Nuwa Baca Zainal Abidin Pagaralam Dispusip, Jalan ZA Pagaralam Bandar lampung. Rabu, 16 Juli 2025.
“Lokakarya ini bertujuan untuk memberikan pemahaman konseptual dan praktikal tentang literasi digital serta mendiskusikan strategi penerapannya dalam rangka peningkatan budaya baca dan literasi masyarakat”, kata Rina.
Menurut Rina, smartphone yang kita genggam, media sosial yang kita akses setiap hari, hingga berbagai aplikasi digital yang mempermudah hidup kita, adalah bukti nyata bagaimana teknologi telah menyatu dengan kehidupan kita.
Namun, lanjut Rina, di balik segala kemudahan dan manfaat yang ditawarkan, ada pula tantangan dan risiko yang perlu kita pahadapi. Berita palsu atau hoaks, penipuan daring, hingga masalah keamanan data pribadi adalah beberapa contoh tantangan yang sering kita temui.
“Oleh karena itu, lokakarya ini hadir sebagai wadah bagi kita untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam berinteraksi dengan dunia digital secara bijak, aman, dan bertanggung jawab. Melalui kegiatan ini, kita akan belajar bagaimana memilah informasi yang valid, mengidentifikasi potensi ancaman digital, serta memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif dan produktif”, tegas Rina.
“Saya berharap, setelah mengikuti lokakarya ini, Bapak/Ibu sekalian dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing. Mari kita sebarkan semangat literasi digital ini kepada keluarga, teman, dan masyarakat luas, agar semakin banyak orang yang cakap digital dan terhindar dari dampak negatif teknologi”, pungkas Rina.
Pada kesempatan yang sama, Tito Budi Raharto selaku Kepala Bidang Pengembangan Disperpusip juga Ketua Pelaksana mengatakan, lokakarya ini bukan sekedar forum diskusi, namun langkah nyata menhadapi tantangan dunia digital yang semakin komplek.
Tak hanya itu, Tito mengungkapkan, lokakarya ini menjadi sangat penting karena kita sedang hidup di zaman yang penuh disrupsi informasi. Banyak masyarakat kita yang belum memahami bagaimana memilah informasi, mengenali hoaks, melindungi data pribadi dari penyalahgunaan.
Tito menekankan, penguatan literasi digital kini menjadi kebutuhan mendesak karena generasi muda sangat rentan terhadap pengaruh negatif teknologi.
“Kita ingin melahirkan pegiat literasi yang tidak hanya gemar membaca juga melek teknologi, cakap bermedia, dan punya kemampuan untuk mendidik masyarakat agar tidak mudah terpapar informasi palsu”, tegas Tito.
Lokakarya ini menjadi titik awal dari gerakan literasi gigital yang lebih luas di Provinsi lampung, tutup Tito.
Pada kesempatan ini juga, Surya Aprina Suud setelah kata sambutan langsung membuka acara. Sebelum pemaparan materi pertama dan kedua, Arsiya Heni Puspita sebagai peserta memulai dengan Ice Breaking yang diikuti oleh Pemateri, Moderator, dan Peserta dengan penuh antusias.
Diketahi pemateri pada lokakarya ini, Hendri Setiadi seorang Jurnalis, pemilik media online lontar.co dan netizenku.com, surat kabar Lentera Swara Lampung, dan Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Lampung. Karya Hendri Std diantaranya Novel, Biografi, dan Komik Program.
Pemateri kedua, Robby Sonny Ketua DPD Forum Backstagers Indonesia Provinsi Lampung. Robby Sonny pernah menjadi manager di beberapa perusahaan, pemilik beberapa perusahaan serta sebagai pengurus inti di beberapa asosiasi.
Peserta sebanyak 50 orang terdiri dari perwakilan Penggiat Literasi, Pengelola Taman Bacaan Masyarakat, dan Guru/Kepala Sekolah SMA Se-Provinsi Lampung. (Heny)
Tinggalkan Balasan