Banyak Kasus Korupsi Diduga Raib di Kejati Lampung Nero Siap Bocorkan Pemainnya?

Bandar Lampung, sinarlampung.co-Ketua Umum Laskar Lampung Indonesia (LLI) Nerozely Koenang menuding Kejaksaan tinggi Lampung lamban, dan tidak transparan dalam menangani banyak kasus-kasus korupsi melibatkan pejabat yang menjadi sorotan publik. Nero menyitir kasus-kasus itu seolah-olah diredam “Makhluk Halus” dalam penanganannya.

Baca: Atas Perintah Kajagung, Danang Suryo Wibowo Siap Sikat Korupsi di Lampung

Baca: Banyak Kasus Korupsi Mandek, LSM Minta Kajati Lampung Tegas

“Gimana menangani sederet kasus korupsi besar di Provinsi Lampung. Ada apa dengan Kejati Lampung? Banyak kasus hilang seperti ditelan bumi. Apakah ada tangan-tangan tak terlihat yang sengaja meredam keadilan?,” kata Nero kepada wartawan Rabu 16 Juli 2025.

Bahkan, kata Nero, sejumlah Kasus besar yang hingga kini tak kunjung menemukan titik terang—mulai dari dugaan penyimpangan dana hingga proyek mangkrak bernilai miliaran rupiah. “Kasus PT LEB Lampung Timur semuanya sepi. Apakah ada bunga harum semerbak yang ditabur di meja penyidik? Atau makhluk halus dari pusat yang membisikkan ‘jangan lanjutkan’?,” ucapnya mantan anggota DPRD Provinsi Lampung ini.

Daftar Kasus “Hilang” Versi LLI

Nero lalu merinci satu per satu kasus yang menurutnya macet di Kejati Lampung yaitu DPRD Tanggamus: Dugaan penyimpangan anggaran pokok pikiran (pokir) dan perjalanan dinas. Kasus gratifikasi dan belanja anggaran yang tak pernah dibuka ke publik. Kasus RSUD Ryacudu, Lampung Utara: Dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan dan anggaran operasional.

Pasar Mangkrak di Lampung Timur: Proyek pengadaan yang tak kunjung selesai dan penuh kejanggalan. Lalu ada Mobil Dinas Era Nunik (Chusnunia Chalim): Dugaan mark-up dalam pembelian kendaraan dinas. Dan KONI Lampung: Penyaluran dana hibah pembinaan olahraga yang dianggap tak transparan.

“Kasus-kasus ini seperti dipeti-eskan. Ini berbahaya! Kita bicara soal kepercayaan publik terhadap hukum. Jangan sampai ada kasus korupsi yang di-86, ini bertentangan langsung dengan arahan Presiden Prabowo yang menolak kompromi terhadap korupsi!” ujarnya.

Panglima Nero juga mengungkapkan, jika dalam waktu dekat tidak ada langkah konkret dari Kejati Lampung, LLI siap mengungkap nama-nama oknum yang diduga mengintervensi proses hukum. “Kami tahu siapa yang bermain. Jika Kejati terus tutup mulut, jangan salahkan kami kalau rakyat turun ke jalan. Jangan main api dengan keadilan!” ucapnya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *