Pelaku atas nama Hariyanto (42), tukang kebun PT Indo Lampung Perkasa itu ditangkap di sebuah area perkebunan tebu di Kabupaten Mesuji, milik PT Silpa, Rabu, 23 Juli 2025, sekitar pukul 12.00 WIB. Hariyanto adalah tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang bocah perempuan berusia 10 tahun berinisial RAZ, yang menggemparkan warga Tulang Bawang.
Seorang bocah perempuan berinisial RAZ (10) ditemukan takbernyawa di kamar mess karyawan PT Indo Lampung Perkasa di Kecamatan Gedung Meneng, Kabupaten Tulang Bawang. Peristiwa itu terjadi pada Senin 23 Juni 2025 pukul 00.15 WIB bulan lalu.
Setelah lebih dari sebulan dalam pelarian, Hariyanto ditangkap, dan dilumpuhkan dengan tembakan. “Benar, pelaku sudah ditangkap. Penangkapan dilakukan oleh anggota yang menyamar sebagai buruh tebu. Setelah dikepung, pelaku mengakui perbuatannya,” kata Kasatreskrim Polres Tulang Bawang, AKP Noviarif Kurniawan, Rabu siang.
Menurut Kasat, Hariyanto diketahui telah melarikan diri sejak 22 Juni 2025. Dalam pelariannya, pelaku menjalani hidup berpindah-pindah, menyamar sebagai buruh harian, dan sempat bekerja di perkebunan tebu milik PT Silpa sejak 16 Juli 2025.
Selama itu pula, pelaku tak memiliki alat komunikasi dan tinggal secara berpindah di hutan maupun rumah warga, membuat pencarian semakin sulit. Pihak kepolisian berhasil membekuk pelaku berkat laporan warga yang mengenali wajahnya dan menyampaikan informasi melalui kanal Halo Pak Kapolres.
“Respons cepat pun dilakukan oleh jajaran Polres Tulang Bawang yang langsung menurunkan tim ke lokasi. Selama pelarian, dia hidup nomaden, tanpa alat komunikasi dan sempat bersembunyi di hutan. Ini yang menyulitkan pencarian selama sebulan terakhir ini,” kata Noviarif.
Saat ditemukan, RAZ dalam posisi telentang dan tidak berbusana. Pada bagian mulut korban juga mengeluarkan busa. Sebelum tewas diduga korban sempat disetubui. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya korban dengan kondisi tanpa busa dan luka pada area kemaluan.
Saat itu, Kasat Reskrim Polres Tulang Bawang, AKP Noviarif Kurniawan membenarkan adanya peristiwa pembunuhan yang terjadi diarea mess perusahaan atau dalam kamar mess karyawan (bedeng).
Korban saat itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sempat disetubuhi oleh pelaku. Hingga kini petugas tengah memburu pelaku yang melarikan diri usai membunuh korban.
Untuk dugaan apakah korban sempat diracuni atau tidak, polisi belum berani membeberkan pasalnya saat dilakukan olah TKP pihaknya belum menemukan barang bukti racun. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi, guna menemukan penyebab kematian dari korban.
Pelaku Inisial MRT Dalam Pengejaran
Tragedi mengguncang ketenangan Kampung Gunung Tapa pada Minggu malam, 22 Juni 2025. Jasad RAZ, seorang siswi sekolah dasar, ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah kamar dekat mess tempat tinggalnya, di PT Indo Lampung Perkasa. Bukti-bukti mengarah pada satu kesimpulan yang mengerikan: ia menjadi korban kekerasan seksual sebelum nyawanya dihabisi.
Kapolres Tulangbawang AKBP Yuliansyah beserta jajaran mengunjungi kediaman keluarga bocah berinisial RAZ (10) yang menjadi korban asusila dan pembunuhan di Talang Tembesu, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang, Selasa 15 Juli 2025.
Kunjungan Kapolres Tulangbawang itu sebagai bentuk belasungkawa sekaligus menyampaikan komitmen untuk mengungkap perbuatan kejam pelaku yang merudapaksa lalu membunuh korban yang masih duduk di bangku SD.
“Kunjungan ini untuk silaturahmi dan menyampaikan belasungkawa. Kami pihak kepolisian masih terus berusaha melakukan pengejaran terhadap pelaku,” kata Yuliansyah, Rabu 16 Juli 2025.
Menurut Kapolres, kejadian ini telah menjadi atensi pihak kepolisian dan jajaran Satuan Reserse Kriminal sedang menangani kasusnya. Dan pihaknya sudah berusaha maksimal dan saat ini anggota masih berada di lapangan namun pelaku masih belum ditemukan. “Kalau ada informasi sekecil apapun terkait dengan keberadaan pelaku tolong sampaikan ke kami,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Tulangbawang AKP Noviarif Kurniawan menambahkab bahwa pihaknya sudah mengantingi identitas pelaku. Satreskrim juga sudah membentuk tim pengejaran yang tersebar di beberapa wilayah untuk meringkus pelaku. “Kami sudah mengantongi identitas pelaku, tim sedang melakukan pengejaran yang di duga pelaku rudapaksa dan pembunuhan berisinial MRY alias HR alias YT,” ujarnya.
Ari Dafira, ayah kandung korban mengucapkan terimakasih atas komitmen aparat kepolisian dalam menangani kasus anaknya. Ari dan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya ke Pihak Kepolisian. “Terimakasih, kami percayakan kasus ini kepada kepolisian. Kami dari pihak keluarga juga berupaya mencari tau keberadaan pelaku,” Kata Ari saat menerima kunjungan dan penyampaian duka cita dari Polres Tulangbawang.
Pelaku Tukang Kebun PT Indo Lampung Perkasa
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, pelaku diketahui bekerja di bagian tanam dan tebang kebun milik PT Indolampung Perkasa dan tinggal seorang diri di salah satu kamar bedeng mess karyawan. Lokasi pembunuhan hanya berjarak sekitar 20 hingga 30 meter dari rumah korban.
“Dari keterangan sejumlah saksi, pelaku dikenal sangat tertutup. Jarang bergaul, tidak pernah ngobrol atau berkumpul bersama warga. Usai kerja, dia langsung masuk kamar,” ungkap Noviarif.
Penyidik juga telah memeriksa delapan saksi, termasuk warga yang terakhir melihat korban mandi di sumur dan saksi yang pertama kali menemukan jenazah di kamar pelaku.
Dari hasil autopsi sementara, ditemukan indikasi kuat adanya kekerasan seksual sebelum pembunuhan dilakukan. “Korban sudah diautopsi. Ada dugaan kuat korban mengalami persetubuhan atau pemerkosaan sebelum dibunuh. Tapi motif pastinya masih kami dalami,”ujarnya.
Polisi terus meminta kerja sama masyarakat untuk membantu pelacakan pelaku. “Kami mohon dukungan dan doa masyarakat. Jika ada yang mengetahui keberadaan pelaku, segera laporkan. Ini kejahatan berat, dan pelaku akan kami kejar sampai tertangkap,” ujar dia. (Red)
Tinggalkan Balasan