Warga Keluhkan Limbah Cair Dan Aroma Busuk Kandang Ternak Babi di Sekampung Udik

Lampung Timur, sinarlampung.co-Warga Desa Gunung Pasir Jaya, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur, mengeluhkan pencemaran lingkungan dan aroma busuk, dari kandang ternak Babi. Limbah cairnya mengalir Bahkan lokasi kandang babi itu dekat permukiman warga, bahkan dekat SMP di Sekampung Udik. Kandang Babi skal besar juga berada di beberapa titik diwilayah desa mereka.

“Limbahnya mencemari lahan masyarakat dan membuat aroma tidak sedap. Air limbah busuk mengalir parit hingga ke lahan mereka. Bahkan disertai aroma tak sedap, apalgi musim hujan. Bahkan air aliran dari kandang babi itu bikin gatel-gatel mas, kadang bikin koreng juga. Selain itu bau yang tidak sedap juga mas kalo sudah musim hujan Polusi udaranya,” katanya.

Warga mengaku sudah lama resah namun seperti tak dianggap. Apalagi terdapat tiga lokasi ternak babi dalam skala besar. “Ada juga di bedeng C mas, lumayan besar juga kapasitas nya,” katanya.

Pengamatan wartawan ada dua kandang babi berkapasitas besar tidak jauh dari permukiman warga dan sekolahan. Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan keberadaan kandang peternakan babi di desa Gunung Pasir Jaya, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur itu sudah sejak lama dikeluhkan warga. 

Warga juga memprotes karena berdekatan dengan sumber air warga, dan tercemar oleh limbah kotoran peternakan babi yang juga mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat. Pasalnya aliran drainase kandang ternak babi itu itu terdapat areal persawahan warga dan kali alam. 

Berkali-kali diprotes warga, namun hingga kini belum ada tindakan dari pihak Dinas Lingkungan Hidup atau Kecamatan Sekampung Udik untuk turun langsung memastikan tatakelola limbah peternakan babi tersebut sudah sesuai prosedur meliputi IPAL dan lainnya. 

Padahal sumber mata air tersebut dimanfaatkan warga untuk kebutuhan areal sawah, atau dulu biasa jadi tempat cucian umum. Namun setelah adanya kandang babi di hulunya, banyak warga mengeluh terkait gatal dan bau menyengat. 

“Kami yang merasakan, yang kerap turun ke sawah ini dampak dari keberadaan kandang babi itu. Limbah kandang itu diduga mencemari sawah, dan sebagainya. Sebenarnya kita tidak melarang siapapun beternak, silahkan. Asal tata cara pengelolaan limbahnya sesuai dengan prosedur,” ujar Suhaimi kepada wartawan.

Menurutnya ada Tiga Kandang Babi Untuk diketahui ada tiga kandang peternakan babi dengan kapasitas besar berada di Desa Gunung Pasir Jaya tepatnya disekitar SMPN 2 Sekampung Udik. Imbasnya kepada lingkungan seperti bau menyengat. Peternakan atau Kandang Babi tersebut dimiliki tiga orang berbeda dan semua tidak tinggal di wilayah setempat ada dari Bandar Lampung dan Perumnas GSB. 

Ada Pembiaran Terkait keberadaan kandang Babi tersebut diduga ada pembiaran baik oleh DLH atau Kecamatan Sekampung Udik sendiri tidak ada pemantauan berkala terkait dampak lingkungan. Padahal instalasi pembuangan air limbah dari kandang itu sendiri terpantau mengkhawatirkan. “Warga pun meminta DLH Lampung Timur turun ke lokasi melihat langsung dan memberi sosialisasi terkait keamanan dari aktivitas itu sendiri agar tidak menimbulkan praduga,” katanya. 

Ali Warga Gunung Pasir Jaya, juga meminta perusahaan bertanggung jawab atas berceceran nya air limbah yang sampai mengotori sawah warga. Mereka menyebut akibat buruknya pengelolaan limbah berdampak pada areal sawah warga diduga terjadi pencemaran. Dampak yang dirasakan warga penyakit seperti gatal-gatal. Hal lain, air dari kali alam itu sendiri saat ini tidak digunakan warga biasanya untuk memberikan air minum hewan ternak seperti sapi khawatir menimbulkan penyakit. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *