Bandar Lampung, sinarlampung.co – Ada yang berbeda dari Festival Krakatau tahun depan. Tak lagi sepenuhnya digarap oleh pemerintah, gelaran budaya tahunan ini rencananya akan dikelola oleh pihak swasta mulai tahun 2026.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi Lampung, Bobby Irawan. Menurutnya, langkah ini diambil untuk mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif yang lebih luas.
“Ini ada nilai ekonomi yang bisa dikembangkan. Pemerintah cukup memfasilitasi, selebihnya bisa ditangani swasta agar lebih dinamis,” kata Bobby kepada sinarlampung.co di ruang kerja, (10/7/2025).
Tak hanya parade budaya, K-Fest juga memberi ruang besar bagi pelaku UMKM. Seperti Festival Kuliner Kanikan yang sukses menggairahkan omzet para pedagang. “Penjualannya aja bisa tembus Rp12 juta selama enam hari,” ujarnya.
Langkah ini dinilai sejalan dengan Arahan Gubernur Lampung untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif berbasis masyarakat. “Kami ingin festival ini bukan hanya jadi tontonan, tapi betul-betul menggerakkan ekonomi warga,” tambah Bobby.
Meski demikian, ada catatan yang jadi perhatian. Misalnya keterbatasan tenda saat hujan deras, serta ketersediaan toilet dan tempat sampah. Bobby mengaku bersiap melakukan pembenahan tahun depan.
“Semua jadi bahan evaluasi. Kita akan menambah toilet, menyediakan air bersih untuk wudhu, dan lebih banyak tempat sampah. Sampah itu tanggung jawab bersama,” katanya.
Tahun ini, K-Fest mengusung tema “Nemui Nyimah”, filosofi khas Lampung yang berarti ramah dan terbuka. Festival diikuti 2.500 peserta dari berbagai unsur kabupaten/kota, OPD, hingga komunitas seni.
“Festival Krakatau sudah berjalan 34 tahun. Kita ingin terus meningkatkan kualitasnya, dan pelibatan swasta bisa jadi langkah awal,” pungkas Bobby. (Heny)
Tinggalkan Balasan