Lampung Selatan, sinarlampung.co – Ratusan warga Desa Sinar Pelembang bersama Ormas Gempita Rakyat Untuk Indonesia (Garuda) menggelar unjuk rasa di kompleks Pemkab Lampung Selatan, Kamis (24/7/2025). Mereka menuntut pencopotan Kepala Desa yang diduga kuat menyalahgunakan dana desa sejak tahun 2019 hingga 2024.
Aksi massal dilakukan di tiga titik, yakni Kantor DPMD, Inspektorat, dan Kantor Bupati. Warga membawa spanduk kecaman dan menyuarakan tuntutan secara bergantian menggunakan pengerasan suara.
Mereka menilai laporan yang telah ditulis sejak lama tidak ditindaklanjuti secara serius. Lambannya respons pemerintah membuat warga memilih turun ke jalan.
Ketegangan sempat terjadi saat sambutan diterima massa sejumlah pejabat Pemkab. Hadir berdiskusi massa, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Intji Indriyati, didampingi Kepala Dinas PMD, Plt. Inspektur Inspektorat, dan Staf Ahli Bupati Bidang Keuangan.
Namun kehadiran Intji justru mendapat sorotan dari Koordinator Aksi, Ali Muktamar. Ia mengungkapkan sejauh mana kepedulian pemerintah terhadap kondisi masyarakat di desanya.
“Sebagai Asisten Bupati Bidang Kesejahteraan Masyarakat, apakah Ibu tahu bagaimana kondisi masyarakat kami di Desa Sinar Palembang? Sudah sejahterakah mereka? Kami tantang Ibu turun langsung ke lapangan dan buktikan bahwa Ibu benar-benar paham arti kesejahteraan,” ujar Ali di hadapan massa.
Sindiran tajam itu dilontarkan sebagai bentuk kekecewaan terhadap sikap pemerintah daerah yang dinilai abai selama bertahun-tahun. Warga merasa ditinggalkan dalam kondisi sulit yang terus berlarut.
Menangapi itu, Intji menyatakan seluruh aspirasi warga akan disampaikan langsung kepada Bupati Lampung Selatan. Namun, janji tersebut belum cukup menenangkan warga yang ingin ada tindakan nyata.
“Kami sudah cukup bersabar. Sejak 2019 hingga sekarang tidak ada kejelasan soal penggunaan dana desa. Kami tidak akan berhenti sampai kepala desa itu dicopot dan diusut secara hukum,” teriak salah satu orator di tengah padatnya.
Koordinator aksi juga menegaskan, jika tuntutan ini tak digubris dalam waktu dekat, mereka siap menggelar aksi lanjutan. Bahkan, mereka menyatakan jumlah massa akan jauh lebih besar.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Bupati Lampung Selatan maupun pejabat terkait lainnya. Sikap Pemkab masih dinanti warga yang mendesak perubahan. (Waluyo/*)
Tinggalkan Balasan