Brigif 4 Mar/BS Dongkrak Program MBG Lewat Tiga Sektor Utama Ketahanan Pangan

Pesawaran, sinarlampung.co – Brigif 4 Marinir/BS terus mendukung program nasional Makan Bergizi (MBG) lewat penguatan ketahanan pangan di tiga sektor, yakni pertanian, peternakan, dan perikanan.

Di sektor pertanian, Brigif 4 Mar/BS membudidayakan berbagai tanaman pangan dan hortikultura. Komoditas yang dikembangkan antara lain padi unggul, kangkung, terong, singkong, pisang, ubi jalar, cabai, tomat, serai, melon, nanas, alpukat, pepaya California, dan durian.

Seluruh tanaman ditanam dengan teknik organik ramah lingkungan menggunakan cairan mikroorganisme PA63-B4HS. Upaya ini bertujuan memenuhi kebutuhan gizi prajurit, keluarga, dan masyarakat sekitar.

Di sektor peternakan, Brigif 4 Mar/BS mengelola ayam petelur, ayam kampung Jawa, bebek pedaging, kambing etawa, domba, dan sapi. Peternakan ini menjadi sumber protein hewani bagi lingkungan satuan.

Mereka juga membudidayakan lalat BSF atau magot sebagai bahan pakan ternak dan ikan.

Di sektor perikanan, dibudidayakan ikan patin, gurame, lele, dan nila dalam kolam bioflok. Ikan bawal bintang juga dibesarkan dalam keramba jaring apung di laut.

Pada Jumat, 25 Juli 2025, Danbrigif 4 Mar/BS Kolonel Mar Supriadi Tarigan, kembali menebar 5.000 benih ikan bawal bintang. Kegiatan ini didampingi oleh Ketua Cabang 7 PG Kormar, Ny. Yayuk Supriadi Tarigan.

Selain itu, dilaksanakan panen melon varietas Inthanon untuk keempat kalinya. Melon ini dikenal bertekstur lembut, kaya vitamin, dan bernilai ekonomi tinggi.

“Panen ini menjadi bukti nyata keberhasilan satuan dalam mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi nasional,” ujar Kolonel Supriadi.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain para perwira staf, Ka Akun, Dansatlak Brigif 4 Mar/BS wilayah Lampung, Pengurus Jalasenastri, serta Owner Hotel Golden Tulip Yuliana Ali dan General Manager Hengki Trikusuma.

Brigif 4 Mar/BS menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan bukan hanya dalam pertahanan negara, tetapi juga dalam mewujudkan kemandirian pangan. (***)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *