Bandar Lampung, sinarlampung.co – DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Lampung gelar Sharing Session dengan tema “Membangun Personal Branding sebagai Pemandu Wisata” secara daring pada hari Senin, 28 Juli 2025.
Sharing session ini merupakan yang ke sepuluh dengan paparan materi yang disampaikan oleh Toat Aris Budiman. Sedangkan yang mengatur lalu lintas diskusi sebagai moderator adalah Arsiya Heni Puspita.
Pada kesempatan ini dibahas beberapa hal diantaranya, definisi pemandu wisata, bagaiman cara membangun personal branding dengan menggunakan rumusan 5W+1H serta menjadi profesional pemandu wisata.
Pada paparan awal, Toat Aris Budiman menyampaikan definisi pemandu wisata atau touirist guide. Pemandu wisata merupakan profesi di bidang pariwisata. Pemandu wisata bertanggungjawab mendampingi wisatawan dan memberikan petunjuk serta bimbingan kepada wisatawan.
“Ia juga harus mampu menjelaskan seluk beluk tempat-tempat yang dikunjungi saat perjalanan wisata,” ujar Toat sapaan akrabnya.
Tak hanya itu, Toat juga melanjutkan, membangun personal branding sebagai pemandu wisata berdasarkan rumus 5W+1H yang meliputi What, Who, When, Where, Why, dan How (Apa, Siapa, Kapan, Di mana, Mengapa, dan Bagaimana).
Menurut Toat, pada kata what mengenai apa itu personal branding? Personal branding adalah suatu proses membangun dan mengelola citra atau reputasi dari masing-masing individu. Hal tersebut melibatkan bagaimana cara memperkenalkan diri kepada dunia baik dalam kehidupan pribadi maupun profesi.
“Sedangkan kata Where, dimana personal branding ditunjukan? Dimanapun harus bisa menjaga image masing-masing. Pahami setiap tempat yang dikunjungi, jelaskan secara umum, lalu spesifik. Maka personal branding image sudah kuat”, ujar guru SD yang beralih profesi menjadi pemandu wisata.
Tak berhenti sampai disitu, Toat melanjutkan, pada kata When, kapan personal branding dimunculkan? Setiap waktu dapat menunjukan personal branding terutama saat melakukan tugas sebagai pemandu wisata. Menjaga reputasi penampilan diri dan interaksi dengan tamu.
Kata Why, kenapa harus membangun personal branding? Masih menurut Toat, hal ini banyak manfaatnya yaitu membangun reputasi, kredibilitas, koneksi, kejujuran dan kepercayaan diri serta meningkatkan citra di sosial media.
“Terakhir, kata How yaitu bagaimana membangun personal branding sebagai pemandu wisata? Banyak cara yakni kenali diri sendiri, tentukan tujuan, lakukan riset, ciptakan karakter yang sesuai dengan individu, konsisten dan berkualitas, jujur dan jangan mudah puas serta selalu koreksi dan evaluasi,” kata pemilik Garuda Wisata.
Personal branding adalah kunci kesuksesan dan investasi dalam diri sendiri yang membuka pintu untuk peluang usaha dan profesionalisme yang lebih besar. Teruslah berkembang, pertahankan integritas, dan semangat maka kelak akan memanen hasil yang luar biasa, pungkas Toat. (Heny)
Tinggalkan Balasan