Balai Bahasa Lampung: Gerakan Literasi Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat Harus Digalakkan

Bandar Lampung, sinarlampung.co – Balai Bahasa Provinsi Lampung menyarankan gerakan literasi harus digalakkan di keluarga, sekolah, dan masyarakat. 

Kepala Balai Bahasa Provinsi Lampung Halimi Hadibrata menyatakan, literasi di keluarga adalah orang tua harus memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengasuhan terbaik bagi anak-anaknya dengan membiasakan membaca.

“Saya sangat setuju ada kabupaten yang sudah membuat peraturan bupati untuk kegiatan membaca dari pukul 18.00 – 19.00 WIB,” kata Halimi pada kesempatan wawancara dengan sinarlampung.co setelah acara Gebyar Literasi di Nuwa Baca Zainal Abidin Pagaralam Bandar Lampung. Selasa, (29/7/2025).

Halimi mengungkapkan, sedangkan literasi di sekolah dengan adanya program 10 membaca dan menulis yang digagas oleh Kadisdik provinsi itu baik sekali. 

“Kami dari Balai Bahasa akan sangat mendukung untuk kolaborasi karena memiliki peran dalam rangka meningkatkan literasi juga mensukseskan pembelajaran di sekolah pada pendidikan dasar dan menengah,” ujarnya.

Menurut Halimi, literasi pada masyarakat, saya sangat mendukung dengan gerakan komunitas-komunitas literasi yang turut berperan untuk menggerakkan masyarakat wajib membaca sesuai dengan profesi dan keperluan masing-masing.

Misalnya, petani yang menanam sayur-sayuran maka cari buku tentang sayur-sayuran. Nelayan cari buku tentang bagaimana mengolah makanan atau membuat kuliner dari ikan. Sehingga timbullah ekonomi kreatif di setiap daerah, imbuhnya.

Halimi menyampaikan ada program Kedaulatan Bahasa yaitu bangga, mahir, dan maju dengan Bahasa Indonesia.

Adapun jenis bacaan buku atau digital, ia berpendapat harus memadukan sarana untuk membaca buku konvensional karena tidak setiap daerah memiliki akses internet yang baik dan masih terbatas.

Tetapi untuk lingkungan perkotaan dengan akses internet yang baik maka guru bisa mengarahkan siswa-siswanya agar mengakses bahan bacaan digital. Serta diberikan bimbingan supaya bisa memanfaatkan bahan bacaan digital secara bijak agar memiliki dampak yang baik terhadap anak-anak.

Masih menurut Halimi, program unggulan Balai Bahasa dalam rangka meningkatkan indeks literasi Provinsi Lampung. Kami mengusulkan supaya pemerintah daerah di provinsi dan kabupaten/kota bekerjasama dengan Balai Bahasa agar memanfaatkan judul-judul buku yang sudah diterbitkan. 

Provinsi dan kabupaten/kota bisa bersurat ke Balai Bahasa untuk mencetak ulang dan membagikan buku-buku tersebut ke masyarakat. “Hal ini karena keterbatasan dana, ada total 150 judul buku,109 sudah jadi dan 41 judul buku sedang proses mudah-mudahan bisa selesai ditahun ini,” imbuhnya.

“Ini dicoba oleh Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Lampung akan mengajukan anggaran untuk mencetak buku-buku tersebut. Saya fikir ini bisa membantu masyarakat dalam penyediaan bacaan bermutu”, tutup Halimi. (Heny)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *