Hilang Dua Hari Karyawan Koperasi Lampung Jaya Bersatu Tewas Dibunuh Tukang Somai, Jasadnya Dibuang ke Sungai Belakang Bandara Massa Bakar Rumah Pelaku

Bandar Lampung, sinarlampung.co-Seorang karyawan koperasi simpan pinjam Lampung Jaya Bersatu, bernama Pandra Apriliadi, yang dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Natar, sejak Senin 28 Juli 2025, ternyata tewas dibunuh. Padra terakhir kali diketahui hilang komunikasi sejak Minggu malam 27 Juli 2025 pukul 19.00 WIB. Jasad Pandra ditemukan terapung di sungai Kampung Kroya, Dusun Sukarame, Desa Haduyang, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Kamis 31 Juli 2025.

Saat melakukan pencarian, keluarga besar Pandra sempat ramai-ramai mendatangi Polsek Natar. Kakak Kandung Korban, Putra Sanjaya, mengatakan bahwa adiknya sempat memberi kabar kepada pacarnya bahwa ia hendak melakukan penagihan kepada salah satu nasabah berinisial SP, warga Desa Purworejo, Kecamatan Natar. “Adek saya hilang komunikasi dengan kami mulai dari kemarin sore sekitar jam 7 malam sampai saat ini,” ungkap Putra.

Sebelum hilang, ujar Putra, Pandra sempat melakukan video call (VC) dengan pacarnya ketika tiba di rumah Salam Priatno. Dalam percakapan tersebut, Pandra mengatakan sedang menunggu Salam Priatno pulang. “Pacarnya bilang, Pandra sempat VC sambil nunggu Salam Priatno pulang. Setelah Salam Priatno tiba, Pandra kemudian dibonceng oleh Salam Priatno dengan motor milik Pandra sendiri untuk mengambil uang di suatu tempat yang tidak diketahui,” ujar Putra.

Menurut keterangan dari pacar Pandra, selama di perjalanan VC masih berlangsung. Namun situasi berubah saat keduanya memasuki area yang disebut gelap dan sunyi. Setelah itu, komunikasi terputus dan hingga kini Pandra belum dapat dihubungi. “Cewek adek saya bilang, tempat terakhir itu gelap banget. Itu terakhir komunikasi kami dengan dia,” jelas Putra.

Pihak keluarga berharap kepolisian segera mengambil tindakan untuk menelusuri keberadaan Pandra. “Saya mewakili keluarga besar meminta bantuan kepada Kapolsek Natar AKP Setio Budi Howo, dan jajaran untuk membantu mencari keberadaan adik kami yang sudah hilang sejak Minggu malam,” katanya.

Jasad Ditemukan Terapung

Sesosok mayat ditemukan warga terapung di sungai yang berada di Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Tepatnya di sungai yang berada di Kampung Kroya, Dusun Sukarame, Desa Haduyang, Kecamatan Natar, Kamis 31 Juli 2025 siang. Mayat laki-laki tersebut terapung dengan tangan terlipat di perutnya. Adapun ciri-ciri mayat tersebut mengenakan jaket warna merah serta celana jeans biru.

Penemuan bermula saat sekitar 80 warga, dipimpin oleh Kepala Dusun Suratmi, melakukan pencarian di sekitar aliran sungai perbatasan Desa Branti Raya dan Desa Haduyang. Pencarian ini dilakukan menyusul laporan orang hilang atas nama Pandra yang masuk ke pihak desa. 

Salah seorang warga kemudian menemukan sesosok tubuh pria tergeletak di tepi sungai dan segera melapor ke kepala desa serta Babinsa setempat. Pihak kepolisian dari Polsek Natar bersama tim Inafis langsung menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan proses identifikasi, dan kemudian jasad dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung.

Jasad ditemukan terapung di sungai Kampung Kroya, Dusun Sukarame, Desa Haduyang, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, dipastikan adalah Pandra. Paman korban, Andi Haidar mengatakan bahwa pakaian yang dikenakan jasad tersebut adalah milik Pandra. “Kalau menurut info dari ponakan ya itu pakaian yang dia (Pandra) pakai keluar rumah saat itu,” katanya ditemui di RS Bhayangkara Polda Lampung, Kamis 31 Juli 2025.

Namun, kata dia, untuk melihat secara langsung sosok jenazah tersebut belum diperkenankan oleh pihak kepolisian karena masih dalam proses autopsi. “Kalau lihat dari wajah yang ditemukan tadi pagi, itu kan nggak secara jelas karena posisi dia mengapung dan ada penutupnya jadi kita nggak lihat. Sampai sekarang di RS Bhayangkara ini saya juga belum lihat jenazahnya, nanti tunggu selesai mungkin,” ujarnya.

Curiga Rumah Nasabah Kosong

Saat Pandra hilang, keluarga dan kerabat asal Sungkai, Lampung Utara sempat cemas kemudian menuju rumah nasabah tempat Pandra melakukan penagihan. Meski diketahui sempat bertamu, tak ada yang tahu ke mana korban pergi setelah itu. Kendaraan miliknya, sepeda motor, juga belum ditemukan. Lalu rombongan itu juga mendatangi Mapolsek Natar, Lampung Selatan. 

Pasca penemuan mayat di Sungai Dusun Purworejo, Desa Branti Raya, Kecamatan Natar, keluarag dan kerabat marah dan membakar rumah Salam Priatno, yang sudah kosong ditinggalkan pemiliknya. Pelaku Salam Priatno kabar sudah ditahan di Polda Lampung, sementara dua anaknya kini diungsikan ke Tangerang.

Asap hitam membumbung tinggi saat massa melakukan pembakaran rumah milik Salam Priatno. Aksi pembakaran hingga tiga kali berulang. Pertama massa datang dan emosi melampiaskan kekesalannya dengan membakar barang-barang dirumah itu. Aksi pertama dimulai dengan kebakaran kasur milik nasabah, kemudian api berhasil dipadamkan oleh beberapa warga lainnya. 

Namun massa kembali datang dan membakar seluruh bangunan, hingga tak tersisa rata dengan tanah. Menurut warga, Salam Priatno, bukan berasal dari desa tersebut dan dikenal sehari-hari sebagai pedagang siomay keliling. “Salam Priatno telah ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam kasus ini. Lokasi kejadian saat ini dalam keadaan aman setelah mendapatkan penjagaan ketat dari pihak kepolisian untuk mencegah kemungkinan aksi susulan,” kata Kapolres Lampung Selatan, AKBP Toni Kasmiri.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, mengatakan bahwa identitas korban telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga yang datang ke Rumah Sakit Bhayangkara. Mereka mengenali pakaian yang dikenakan korban. “Sudah diketahui identitasnya setelah pihak keluarga datang melihat ke Ruang Forensik,” ujar Yuni di RS Bhayangkara Kamis 31 Juli 2025 sore. 

Yuni membenarkan pihaknya telah menangkap terduga pelaku pembunuhan korban. “Ya, terduga pelaku sudah diamankan dan dibawa ke Mapolda Lampung. Masih diperiksa, nanti perkembangan penyelidikan akan kami informasikan,” katanya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *