Pembangunan SPAM di Tubaba Menuai Sorotan, LSM Jerat Pertanyakan Peran Pengawasan DPUPR dan DPRD

Tulang Bawang Barat, sinarlampung.co – Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) milik Dinas PUPR Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) di Tiyuh Panaragan Jaya Utama, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. 

Ketua DPP LSM Jeritan Rakyat Tertindas (Jerat) Provinsi Lampung, Tama, mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan kegiatan proyek yang menelan anggaran ratusan juta rupiah itu terkesan dikerjakan secara asal-asalan, dia juga mempertanyakan peran pengawas dari pihak Dinas PUPR dan DPRD dalam proyek ini. 

“Jangan seolah-olah PPK dan DPRD terkesan tutup mata, ini uang rakyat seharusnya digunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat jangan sampai habis digunakan untuk membangun proyek yang tidak bermanfaat,” katanya, Sabtu (9/8/2025).

Tama, berjanji akan terus mengawasi semua proyek pembangunan yang di Tubaba, dalam waktu dekat LSM Jerat akan turun kelapangan untuk mengumpulkan semua data-data dan fakta. Jika memang nantinya ada kejanggalan yang mengarah pada kerugian negara, maka akan dikordinasikan kepada Kejati dan Polda Lampung.

“Kami akan melakukan investigasi lebih lanjut dan mengambil tindakan yang tepat jika ada indikasi korupsi atau penyimpangan lainnya, maka akan kita laporkan ke APH,” pungkasnya.

Sebelumnya, warga masyarakat Tiyuh Panaragan Jaya Utama, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), mengeluhkan terkait pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) milik Dinas PUPR Kabupaten Tubaba, yang dikerjakan oleh CV. Bandar Sai Jaya, Alamat Bandar Lampung, dengan nilai kontrak Rp683.736.000 tahun anggaran 2025.

Warga menilai bahwa pembangunan SPAM tersebut tidak sesuai spesifikasi. Beberapa kejanggalan yang terjadi antara lain, tiyang tower yang bengkok, penggunaan pasir lokal yang berwarna agak kehitaman, dan kedalaman sumur yang diragukan. 

“Kami khawatir hasil pembangunan SPAM ini tidak akan bertahan lama,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya, Jumat (08/08/2025).

Warga juga menceritakan bahwa pengeboran sumur bor tidak sesuai dengan kedalaman yang ditentukan. “Masak kedalaman pengeboran sumur Bor SPAM ini sama saja seperti kedalaman Sumur pribadi, gak dalem,” tuturnya.

Warga berharap kepada Dinas PUPR Kabupaten Tubaba untuk segera mengevaluasi kegiatan proyek SPAM tersebut. “Kami meminta kepada Dinas terkait untuk melakukan pembongkaran tower ini, kemudian dibangunkan kembali dengan material yang lebih bagus, agar hasilnya maksimal,” pungkasnya.

Warga berharap agar anggaran APBD/APBN yang nilainya ratusan juta sampai milyaran rupiah ini tidak habis sia-sia. Mereka khawatir bahwa jika pembangunan SPAM tidak sesuai spesifikasi, maka akan merugikan masyarakat dan Negara. (Sudirman)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *