Lestarikan Budaya Lampung Barat Dengan Festival Beguai Jejama

Lampung Barat (SL) – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon(DPMP) menggelar Festival Beguai Jejama, Kabupaten Lampung Barat tahun 2018 di Pekon Tribudi Syukur Kecamatan Kebun Tebu, Senin(30/04/2018).

Pemrintah daerah berharap melalui Festival Beguai jejama dapat membangkitkan kelestarian Budaya leluhur yakni Gotong Royong, guna mendukung reformasi dan otonomi daerah dengan mengedepankan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Lampung Barat, Parosil Mambsus mengatakan untuk mencapai tujuan itu diperlukan semangat kebersamaan yang kuat untuk maju yang didukung dengan kesungguhan, ketekunan, keuletan dan kesabaran dari seluruh pelaku pembangunan masyarakat pekon, sebagai basis pembangunan daerah dan pembangunan nasional yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah termasuk pemerintah daerah.

“Sehingga kesenjangan kehidupan antara masyarakat pekon dan masyarakat perkotaan tidak melebar yang dapat berimplikasi pada timbulnya kecemburuan sosial yang mengarahkan kepada dis-integrasi sosial bahkan dis-intergrasi bangsa, kearifan nilai-nilai budaya lokal dalam aspek kegotongroyongan dan keswadayaan perlu didayagunakan, dilestarikan dan dikembangkan agar menjadi potensi efektif dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat sebagaimana yang ada di sosial budaya masyarakat Pekon Tribudi,” kata Bupati Lambar Parosil Mabsus dalam pidatonya.

Dilain sisi, kata Bulati, kegiatan ini juga berguna untuk memperkuat integrasi sosial, integrasi bangsa dan memperkokoh keutuhan negara kesatuan republik indonesia, “Maka festival beguai jejama ini, merupakan salah satu wadah untuk menggalang dan meningkatkan persatuan dan kesatuan antar sesama, serta dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.

Selain itu festival beguai jejama merupakan ajang promosi produk unggulan pekon dan inovasi kegiatan gotong royong masyarakat. Untuk itu melalui festival beguai jejama, maka sasaran yang ingin dicapai tidak lain adalah meningkatnya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat, meningkatnya peran aktif masyarakat dan meningkatnya kemitraan antara masyarakat dan pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan.

“Meningkatnya rasa memiliki dan rasa tanggungjawab masyarakat terhadap hasil – hasil pembangunan. Festival beguai jejama yang dilaksanakan tahun ini merupakan awal sebagai penanda pentingnya konsep gotong royong dalam pembangunan di lampung barat,” katanya.

Untuk itu lanjut Parosil, semangat festival beguai jejama hari ini harus dijadikan sebuah pecutan kebangkitan inovasi gotong royong masyarakat seluruh pekon juga OPD dalam proses pembangunan. “Mantapnya promosi produk unggulan pekon yang dikelola oleh BUMpekon terus dimunculkan dalam setiap ajang promosi,” Kata Pakcik, (sapaan akrab Bupati-red).

Sementara laporan Ketua Pelaksana Drs Nukman, MM Menyampaikan bahwa dasar Penyelenggaraan Festival Beguai Jejama Instruksi Presiden No. 03 Tahun 2004 tentang Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 7 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018, Keputusan Bupati Lampung Barat Nomor : B/87/KPTS/III.13/2018 tentang Gerakan Aksi Gotong Royong Masyarakat dan Festival Beguai Jejama Tahun 2018. (Agus Salim/lin)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *