Bandarlampung (SL)-Peringatan hari pendidikan Nasional di Lampung diciderai dengan maraknya aksi corat coret para pelajar yang merayakan kelulusan hari inoi, Rabu (2/5). Aksi corat coret itu terjadi di seluruh antera Provinsi Lampung. Selain coret coret mereka melakukan kompoi, kebut kebutan tanpa menggunakan helm.
Dibandar Lampung ditemukan ratusan pelajar berseragam putih abu-abu dengan mengendarai sepeda motor bertaburan konvoi di sejumlah ruas jalan di Bandar Lampung merayakan kelulusan. Mereka sebagian pengendara sepeda motor kebanyakan berboncengan itu tanpa mengenakan pelindung kepala yang dapat dikatagorikan melanggar peraturan lalu lintas.
Bahkan hingga petang jelang magrib, ruas Jalan KH. Ahmad Dahlan dan Dr. Susilo, Bandar Lampung, puluhan pelajar berseragam putih abu-abu yang telah dicoret dengan mengenakan sepeda motor saling berkejaran konvoi di jalan raya.
Akibatnya, pengendara lain yang melintasi jalan tersebut harus berhati-hati atas ulah pelajar tersebut untuk menghindari terjadinya kecelakaan di jalan raya. “Para pelajar yang merayakan kelulusan mengenakan sepeda motor tersebut terlihat sejak pukul 16.00. Ulah para pelajar tersebut sangat membahayakan pengendara lain yang melintas. Saya heran kelakukan anak sekarang, bawa motor suka-suka di jalan raya. Sebaiknya merayakan kelulusan dilakukan di tempat-tempat tertentu agar tidak membahayakan orang lain. Para pelajar ini juga kebanyakan tidak mengenakan helm,” kata dia.
Meskipun ada larangan dari masing-masing sekolah untuk merayakan kelulusan dengan aksi konvoi kendaraan maupun coret-coretan, namun masih banyak siswa yang melakukannya. Mereka melakukan aksi coret-coret seragam sekolah dalam rangka merayakan kelulusan mereka. Alasannya sebagi kenang-kenangan dan merayakan aksi coretan di seragam.
Sementara itu, sejumlah sekolah memilih melakukan pengumuman yang disatukan dengan acara perpisahan, salah satunya di SMA/SMK YP Unila di Jalan Baru, Bandar Lampung, melaksanakan perpisahan di Hotel Novotel pada hari pengumuman sekolah.
Siswa pun didampingi oleh orang tua atau wali muridnya. Pengumuman kelulusan sendiri baru akan dilakukan pada malam hari. Sementara itu, Pengumuman siswa SMA dan SMK 2018 tidak dipublikasikan di internet atau sistem online.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan pengumuman kelulusan hanya dipublikasikan di sekolah masing-masing. Muhadjir beralasan pengumuman lewat sekolah dilakukan karena Ujian Nasional Berbasis Komputer sepenuhnya menjadi kepentingan sekolah dan siswa, bukan masyarakat umum.
“Ketentuan sebelum publish, harus diumumkan melalui sekolah dulu. Yang paling berkepentingan kan sekolah dan siswa bukan masyarakat umum,” kata Muhadjir usai mengisi upacara Hari Pendidikan Nasional. (lp/nt/Jun)
Tinggalkan Balasan