Tulang Bawang Barat (SL)-Kematian Ernawati (30), Ibu Rumah Tangga, warga RK.04 Tiyuh Margakencana, Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat menyisakan misteri dan pertanyaan banyak pihak. Istri dengan ekonomi mapan itu, tewas dengan luka bakar 95%, dibelakng rumahnya.
Saat itu, kondisi lampu dirumah itu padam, tetapi dari kejauhan ada cahaya kobaran api yang sangat besar dari arah belakang rumah korban. Para pekerja PT. Sweet Indo Lampung yang akan berangkat kerja dan melintas didepan rumah korban terkejut.
Mereka berhenti dan mendekati arah sumber api dengan cara melompati pagar dan melihat korban dalam keadaan terbakar sekujur tubuhnya dalam posisi berdiri, dilapangan bulutangkis di belakang rumah korban, “Seketika itu para pekerja tersebut berupaya memadamkan api yang sedang berkobar disekujur tubuh korban,” terang sumber, saat berbincang-bincang bersama wartawan, Jum’at (4/5/2018) sore.
Diceritakannya bahwa setelah kobaran api pada tubuh korban berhasil dipadamkan, korban langsung dibawa ke klinik Mitra keluarga Medika milik H. Purwanto di Tiyuh Margakencana. Pihak klinik H.Purwanto tidak mampu melakukan penanganan medis korban dikarenakan luka bakar yang nyaris 95 % menghanguskan tubuh korban.
Korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Abdul moeluk di Bandar lampung guna mendapatkan pertolongan medis. Namun korban menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Abdul Moeluk pada, Kamis malam (4/5/2018) sekira pukul,18.00 WIB, kemudian jenazah korban di bawa ke rumah duka dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) RK.02 Tiyuh Margokencana Tuba-udik.
”Jadi kalau ada berita bahwa korban meninggal akibat tersambar api saat bakar sampah dengan bensin, enggak benar itu, karena menurut saya korban itu bunuh diri dengan sengaja membakar dirinya sendiri ,” imbuhnya.
Pada malam itu lanjutnya, memang suami korban dan teman-temannya bermain olah raga badminton dihalaman belakang rumahnya dan membuat acara bakar ikan bersama teman-temannya.
“Saya menduga almarhumah cemburu buta kepada suaminya dan istrinya diduga mendapat tekanan bathin, karena kalau dari sisi persoalan ekonomi tidak mungkin, mereka keluarga yang serba kecukupan secara materi,” katanyan.
Sementara Bripka Maramis kanit Intelkam, mendampingi Kapolsek Tumijajar Iptu Aladine Efendi.SH. kepada medinas lampung pada jum’at (4/5/2018) melalui sambungan telpon selulernya mengatakan bahwa sampai saat ini pihak mapolsek Tumijajar sedang dan terus melakukan penyelidikan atas dugaan korban bakar diri tersebut. ”Ya sampai saat ini kami masih terus melakukan pendalaman dan penyelidikan atas kasus tersebut ,” katanya. (mds/nt)
Tinggalkan Balasan