Lampung Barat (SL) – Bupati Kabupaten lampung Barat Hadir ditengah-tengah Ribuan Jamaah padati Pondok Pasentren Ruodlotus Sholihin Pekon Gunung Terang Lampung Barat (Lambar) yang sukses menggelar acara Haflah Akhirussannah Wal Ikhtitam dan Haul KH M Jamaludin HB, pada Minggu (6/05).
Kedatangannya Pak cik (sapaan akrab Bupati-red) ditemani KH Maryadi Pimpinan Ponpes Alhasyimiyah, Ketua Dprd Lambar, uspika kecamatan Air Hitam dan Aparatur desa dilingkungan berdirinya pondok Pasantren. Dalam kesempatan itu, bupati lampung barat menyantuni para santri yang telah Dikhitan sebanyak 20 orang.
Dalam pidatonya dihadapan tamu undangan dan ribuah jami'ah NU Thoriqoh Qodiriah Wanaksabandiyah itu Bupati lambar mengaspresiasi kehadiran jamaah yang jauh -jauh dari suoh, BNS, Batu ketulis, Liwa, Lumbok sekincau dan kecamatn lainnya yang berkenan hadir guna mendengarkan Tauziyah Al Mukarom KH roqib ubab yang jauh jauh dari jawa tengah.
“Saya sangat menghargai para jama’ah yang hadir dalam acara Haflah akhirussanah dan haul muasis KH M jamaludin HB, kembali saya ingatkan ditempat yang dirahmati alloh swt, untuk tetap bersatu, bergotong royong, bersatu padu dalam kebersamaan, jama’ah dan pemerintah harus saling berkerja sama guna mencapai program pemerintah yang baik dan tepat guna,” ucapnya.
Pemerintah wajib membangun infarastuktur jalan gedung sarana air bersih, namun saat itu telah dibangun dihimbau untuk menjaga, dan melestarikanya karena bila perwatan juga mengandalkan pemerintah, saya berkeyakinan hal aset dan kekayaan tidak akan terjaga serta tercapai dan dipastikan akan cepat rusak.
Penceramah almukarom KH. Roqib ubab maimun pengasuh ponpes Al Anwar gondan rejo, sarang, rembang, jawatengah dalam penyampaian tauziyahnya mengatakan infrastuktur didaerah lampung sangat sempit-sempit, tidak seperti dijawa, kendati begitu kita doakan supaya pemerintah dapat terus berkarya untuk sepenuhnya kemakmuran rakyat.
“Dalam kehidupan ini perlu diingatkan jalan kehidupan setelah kehidupan, agar manusia menjalani kehidupan dunia fana ini, sadar akan kematian, itulah gunaya ajaran islam NU at thoriqoh qodiriah wanaksabandiyah,” ujarnya.
Kh Roqib juga banyak menyinggung persoalan aspek ekonomi sosial dan budaya, dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara dalam kehidupan wabil khusus jami ah NU khususnya. Yang tentunya banyak bermanfaat bagi para pendengar yang hadir dalam kesempatan itu. (Gus Salim)
Tinggalkan Balasan