Sebatangkara Nenek Sumi Terbaring Tak Berdaya

Seputih Surabaya (SL) – Nenek Sumi, 65 tahun, warga Dusun lll, Kampung Kenanga Sari, Kecamatan Seputih Surabaya, hanya terbaring, bak terbujur kaku di amben kayu.  Dia hidup sebatang kara dengan peyakit stroke yang dideritanya, entah dimana sanak keluarga.

Dia lumpuh, terbaring, dan tak berdaya, Sumi tidur hanya beralaskan tikar dan amben papan kayu, amben itu pun kabarnya hasil swadaya masyarakat setempat.

Menurut keterangan tetangga sekitar, nenek tersebut sudah menderita stroke selama 2 bulan. Mirisnya, hingga kini nenek berusia 65 itu belum mendapat bantuan atapun perhatian dari aparatur kampung maupun dari pemerintah. “Keadaan nenek sumi sangat memprihatinkan, ia tidak memiliki sanak saudara. Karena menderita strok nenek tersebut tidak bisa berbicara, ataupun bergerak karena lumpuh, sehingga dalam kehidupannya sehari-hari sangat mengandalkan bantuan orang lain”, kata Zaelani, tetangga Sumi, Sabtu (26/5/2018).

Lanjutnya, selama ini nenek Sumi hanya dirawat oleh tetangganya, karena sudah tidak memiliki kerabat. Mengingat dulu ia datang bersama orang tuanya dan kini sudah meninggal. untuk makan saja, ia hanya mengandalkan uluran tangan dari warga sekitar.

“Untuk makan nenek di beri bantuan oleh tetangga sekitar, itupun seadanya. Sedangkan tempat tinggal haya berdinding triplek dan beratap asbes dan berukuran kecil, itupun hasil dari swadaya masyarakat yang peduli dengan keadaan nenek terasebut meski berukuran kecil,” ungkapnya.

Zaelani pun berharap kepada pemerintah untuk bisa membantu pegobatan kesehatan Sumi secara gratis. Zaelani juga berharap pemerintah dapat memberikan solusi agar kedepannya sang nenek bisa hidup layak seperti manusia pada umumnya. “Saya berharap kepada pemerintah bisa membatu dalam pegobatan secara gratis, perawatan kesehatan dan bisa memberi kelayakan kehidupan bagi nenek Sumi,” Harap Zaelani.

Dirinya juga berharap uluran tangan para dermawan untuk bisa membantu biaya pengobatan nenek Sumi, “Saya mengetuk para hati dermawan agar dapat membantu nenek Sumi agar ia dapat berobat. Kasian dia,” pungkasnya. (Wsn*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *