37 Penumpang Sudah Dievakuasi, Petugas Masih Lakukan Pencarian

Makassar (SL) – Delapan korban meninggal dunia yang sebelumnya dievakuasi di RS TNI AL Makassar Jala Ammari di Jalan Satando Makassar malam ini diserahkan kepada keluarga untuk dibawa ke rumah duka masing-masing, Rabu 13 Juni 2018.

Jenazah diserahkan ke pihak keluarga sekitar pukul 19.30 Wita.

Sementara tim pencarian, terdiri dari Basarnas, Polda Sulawesi Selatan, Polair hingga TNI AU melakukan pencarian korban Kapal tenggelam di Perairan Makassar yang mengakibatkan 13 penumpang meninggal dunia. Pencarian dilakukan khususnya di sekitar lokasi kapal nelayan yang dijadikan kapal penumpang tenggelam.

Dalam Konferensi pers sekitar pukul 19.20 Wita di RS TNI AL Makassar Jala Ammari di Jalan Satando Makassar, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan jika pencarian sementara dihentikan karena masalah cuaca berupa ombak tinggi dan angin kencang. Rencananya pencarian akan dilanjutkan besok, Kamis 14 Juni 2018.

Karena tidak ada manifest maka tidak diketahui total jumlah penumpang. Namun dipastikan data sementara ada 37 penumpang yang sudah dievakuasi terdiri dari 13 meninggal dan 24 selamat.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky kemudian mempersilahkan kepada warga untuk melapor ke petugas pencarian jika merasa ada anggota keluarga yang hilang.

Meski disebutkan jika tidak ada laporan dari warga mengenai anggota keluarga yang hilang pencarian akan tetap dilakukan mengingat tidak adanya data pasti jumlah penumpang.

“Dihentikan sementara, cuaca ombak tinggi, angin kencang besok mungkin dilanjutkan manifest tidak ada. Tidak tau persis jumlah penumpang,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani.

Sebelumnya, sekitar pukul 12.45 wita siang tadi, sebuah kapal nelayan yang dijadikan kapal penumpang yakni KM Arista karam dan tenggelam antara Pulau Khayangan dengan tanggul reklamasi. Diduga kapal karam dan mengakibatkan 13 penumpang meninggal dunia karena ombak tinggi dan angin kencang.

Kapal berangkat dari Pelabuhan Paotere menuju ke Pulau Barrang Lompo. Sebagian penumpang membeli persiapan lebaran kemudian kembali ke Pulau Barrang Lompo hingga mengalami insiden. (OneSUlsel/Idris)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *