Bandarlampung (SL)-Anggota DPR RI Fraksi PDIP Henry Yosodiningrat, S.HY prihatin dengan kualitas pekerjaan Proyek rigit cot beton yang dioplos dengan sabut kelapa dan pasir laut di Desa Karangrejo, Way Semaka Tanggamus.
Henry mengaku sebagai wakil rakyat dapil Lampung, miris dan telah meminta Kapolda Lampung untuk memberikan atensi kepada jajaranya untuk mengusut kasus proyek asal jadi tersebut. “Saya miris dan perihatin. Saya sudah kirimkan berita itu kepada Kapolda Lampung, agar dapat menjadi atensi Polda Lampung,” kata Henry Yosodingrat, melalui pesan whatshap, dalam group Kabar Lampung.

Henry meminta kasus itu menjadi atesi di Polda Lampung. Karena dari sudut kualitas, maka bisa dipastikan segala karya atau hasil yang dikerjakan terlihat kasar dan tidak sesuai dengan yang ditentukan.
Sebelumnya Tim Tipikor Polres Tanggamus, dan Kadis PU Tanggamus, datangi lokasi proyek pembangunan jalan cor beton, yang dioplos sabut kelapa dan pasir laut, di Desa Karangrejo, Kecamatan Smaka, Tanggamus. Proyek Dinas PU Tanggamus yang dikerjakan asal jadi itu, mejadi perhatian warga. Bahkan kasus itu sudah sampai ke Polda Lampung.
“Terimaksih banyak mas berkat sinarlampung.com, sekarang sudah turun tim dari Tipikor dari Polres Tanggamus. Daerah pedalaman memang jadi sasaran empuk proyek asal jadi, dan fiktif,” kata warga Desa Karang Rejo,
Menurutnya, siang tadi, Senin (13/9) sudah datang Tim Polisi Tipikor Reskrim Polres Tanggamus, Kadis PU Tanggamus, juga terlihat banyak wartawan mendampingi Tim. “Siang tadi, sudah tiba di lokasi, ada Kadis PU Tanggamus, dan rekan pers, serta Tipikor Polres Tanggamus. Harus di proses hukum itu,” katanya.
Warga menyaksikan Proyek Cor beton Jalan Desa Karang Rejo, Kecamatan Semaka, Tanggamus. Diurug dengan sabut kelapa dan pasir laut. Bangunan jalan beton ukuran 800 meter lebar 3,5 meter itu pun tidak jelas siapa pelaksana, dan bersumber dari masa. Masyarakat yang melihat janggal atas pekerjaan itu juga tidak tahu dari mana sumber pekerjaan yang melintas di kampung mereka.

Sebelumnya diberitakan Pembangunan Proyek rigit beton, cor jalan, di Desa Karangrejo, Kecamatan Smaka, Tanggamus, diduga dikerjakan asal jadi. Selain menggunakan pasir laut, bahan urukan menggunakan sampah dan sabut kelapa. Uniknya, kualitas pekerjaan itu disaksikan warga sekitar, yang takut untuk protes.
“ini jalan cor beton pak, tai aneh dan janggal. Di bagian samping kanan kiri cor diuruk pake sabut kelapa, lalu bagian atas nya di kasih pasir laut. Untuk plang nama atau bener dititik nol tidak kami temukan. Jadi tidak jelas keterangan tentang pekerjaan jalan ini. Kami hanya diperkirakan pajang 800×350 m pak,” kata Adi, warga Desa itu, diamini warga lainnya.
Proyek Cor beton Jalan Desa Karang Rejo, Kecamatan Semaka, Tanggamus. Diurug dengan sabut kelapa dan pasir laut. Kepada sinarlampung, Adi nama warga merasa aneh dijaman serba transfaransi tapi masyarakat yang dibangun tempatnya tidak tahu apa apa. “Katanya transfarn ya pak, jadi kami tau dari mana. Ini kualitas aneh, dan terang terangan mengerjakannya. Jaman canggih mas, pusat juga bisa tau, apalagi mas wartawan online masukan berita,” kata tertawa.
Tadinya, Ujar Adi, warga merasa senang dan bangga, kampung mereka kini memiliki jalan beton, seperti di kota. “Ini di kampung saya pak, Namanya Desa Karang Rejo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamu. Sekarang sedang ada pengcoran jajaln desa Karngrejo. Tapi menurut saya banyak kejanggalan pak, bapak liat saja aneh,” katanya. (juniardi)
Tinggalkan Balasan