CBA Temukan Proyek Kominfo 2018 Disinyalir Bermasalah

Jakarta (SL) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) di tahun 2018 menjalankan beberapa program terkait penyelenggaraan Asian Games. Center for Budget Analysis (CBA) menemukan sedikitnya ada tiga proyek yang dijalankan Kominfo di tahun 2018 dan terindikasi bermasalah.

Demikian dikatakan Koordinator CBA Jajang Nurjaman dalam siaran persnya, Senin (20/8). CBA merinci, yakni pertama, Proyek jasa penayangan konten sosialisasi Asian Games XVIII Tahun 2018 Durasi 30 Detik Melalui Media Bioskop Berjaringan Nasional. Dari anggaran yang disiapkan Rp 3,8 miliar, uang Negara yang dihabiskan sebesar Rp3.756.619.350.

Kemudian, proyek sosialisasi Asian Games XVIII melalui aktivasi media digital dan event komunitas tahun 2018. Dari anggaran yang disiapkan Rp 4,2 miliar, anggaran yang dihabiskan sebesar Rp3.956.477.800

Ketiga, jasa penayangan konten Asian Games XVIII tahun 2018 melalui media luar ruang digital dan media alternatif dalam negeri. Dari anggaran yang disiapkan Rp3 miliar, uang yang dihabiskan sebesar Rp2.591.509.800.

Proyek di atas, lanjut Jajang, menghabiskan anggaran sebesar Rp 10,3 miliar lebih, adapun satuan kerja yang bertanggung jawab adalah Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik. “Adapun temuan dalam tiga proyek ini, pertama perusahaan yang dimenangkan oleh pihak Kemkominfo selalu perusahaan yang sama yakni PT. Beework pariwara, beralamat di  Gedung sovereign Plaza Lt .5D, Jl Tb Simatupang Kav. 36 RT 002/RW 002 Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan,” ujar Jajang.

Karena PT. Beework pariwara selalu dimenangkan, CBA menilai janggal. Padahal dari nilai proyek yang ditawarkan kelewat mahal jika dibandingkan tawaran perusahaan lainnya. “Misalnya, Proyek Sosialisasi Asian Games XVIII melalui aktivasi media digital dan event komunitas tahun 2018. Tawaran yang diajukan PT. Beework sebesar Rp3,9 miliar lebih jauh lebih mahal dibanding PT Indo-AD senilai Rp3,5 miliar,” beber Jajang.

“Dari tiga Proyek di atas saja potensi kebocoran Negara yang kami temukan mencapai Rp 846 juta. Berdasarkan temuan di atas kami mendorong pihak berwenang khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka penyelidikan terkait proyek Asian Games yang dijalankan Kominfo,” tandasnya. (jpnews/net)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *