Bandarlampung (SL) – Jika di Provinsi lain, Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet kerap “dipersekusi”, Pemprov Lampung justru menyediakan satu gedungnya.
Diskusi bertajuk ”Menangkan Kembali Pancasila dan UUD 1945 sebagai Dasar Falsafah Berbangsa dan Bernegara” akan digelar di Gedung Balai Keratun, komplek Gubernur Lampung, Sabtu (8/9), pukul 08.00-12.00 WIB.
Ketua Presidium Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) Lampung Gunawan Pharrikesit salut dengan demokratisasi masyarakat Lampung. ”Jika tidak disusupi kepentingan seseorang, kelompok, atau korporasi, Lampung memang pantas jadi laboratorium demokratisasi,” ujarnya.
Dia mengucapkan terimakasih kepada masyarakat dan Pemprov Lampung atas keterbukaan menerima wacana-wacana kebangsaan. Diskusi tersebut terbuka untuk umum. Siapapun dapat berbagi membedah posisi bangsa saat ini dalam wadah Pancasila dan UUD 1945, katanya.
Gunawan mengutip pidato Bung Karno, proklamator RI, ”Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari.”
”Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita,” ujar aktivis Komunitas Gedongmeneng (KGM).
Rismayanti Borthon, panitia sekaligus moderator diskusi, mengatakan sejarah menunjukan bahwa Pancasila merupakan kebutuhan Bangsa Indonesia. Terakhir, Presiden Soekarno menyampaikan Dekrit Presiden, 5 Juli 1959, yang menyatakan tidak berlaku laginya UUDS RIS dan kembali ke UUD 1945 NKRI.
Bangsa ini, kata aktivis muda itu, menginginkan masyarakat gotong royong dan kekeluargaan, bukan masyarakat egosentris individualis. ”Rakyat menginginkan kehidupan kenegaraan yang bersumber dari budaya nasional bangsa sendiri,” katanya. (net)
Tinggalkan Balasan