Bandung (SL) – Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Achmad Nugraha menilai aksi bully yang terjadi di SDN 023 Kota Bandung sebagai tamparan keras bagi dunia pendidikan. Terlebih aksi tersebut sudah berlangsung selama dua tahun.
“Kami dengan tegas meminta sekolah itu harus diawasi. Kami juga dengan tegas sekolah harus diberi peringatan agar ada tindakan dari Disdik untuk mendidik para pengajar di sana,” tegas Achmad di Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (5/9/2018).
Menurutnya jika hanya teguran lisan yang diberikan tidak cukup. Sebab kejadian bully sudah berlangsung lama namun baru terungkap sekarang. “Jadi ke mana saja guru itu?” ujarnya.
Ia meminta Disdik Kota Bandung membuat sebuah program agar aksi bully tidak lagi terjadi. Salah satunya dengan memanggil semua kepala sekolah dan tenaga pengajar untuk menyikapi kasus yang saat ini terjadi.
“Saya minta di Kota Bandung ini zero bullying. Kalau sudah zero berarti pendidik menyikapi ini sudah sangat serius. Karena dampak bullying ini membahayakan karakter anak-anak ke depan,” katanya.
Achmad mengatakan bentuk pengawasan terhadap anak tidak sulit tapi tergantung kemauan. Seperti contohnya aksi bully di SDN 023 Pajagalan terjadi karena keterlambatan guru masuk saat jeda peralihan pelajaran.
“Ini kok ada spare waktu cukup panjang di kelas, kok enggak ada guru masuk. Perpindahan jam pelajaran itu harusnya cepat ada guru. Ke mana guru ini? Tidak ada upaya mempercepat proses belajar dan kelihatannya anak itu (pelaku) seakan sudah tahu kapan harus melakukan bully,” ujarnya.
Selama ini, kata Achmad, ia banyak menemukan kasus guru yang malah asik mengobrol di ruangannya. Padahal mereka seharusnya langsung masuk ke dalam ruang kelas untuk memberi pelajaran.
“Rek naon atuh digaji kan kudu ngajar manehna mah! Harus mengajar. Tapi kalau gurunya membiarkan ya sudah lah nunggu setengah jam saja, itu salah. Lima menit kalau terlambat bisa terjadi bully. Tidak perlu waktu lama untuk waktu bully itu,” katanya.
Ia berharap peningkatan pengawasan juga bisa dibarengi dengan pemberian ilmu pada siswa mengenai sejumlah pengetahuan umum sepetri budi pekerti, tata karma, etika hingga penguatan dari segi agama. Sehingga dengan hal tersebut aksi bully bisa dicegah sejak dini.
Tinggalkan Balasan