Bandar Lampung-(SL)-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung mengelar Deklarasi Kampanye Damai. Tanda dimulainya masa kampanye, dan berkomitmen melakukan kampanye damai pada pemilihan umum (pemilu) anggota DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemilihan Presiden mendatang, di Bundaran Gajah Tugu Adipura Kota Bandar Lampung, Minggu (23/9/2018)
Deklarasi mengusung tema “Kampanye Anti Sara dan Hoaks Untuk Menjadikan Pemilih Yang Berdaulat Agar Negara Kuat” itu dihadiri para pejabat KPU Lampung serta Bawaslu Lampung dan pejabat Forkopimda. Deklarasi kampanye damai serentak pemilu tahun 2019, “Indonesia Menolak Hoax, Politisasi SARA, dan Politik Uang” yang dihadiri seluruh peserta pemilu Parpol, Caleg DPD RI dan DPRD Lampung serta penyelenggara pemilu.
Anggota KPU Provinsi Lampung, divisi sosialisasi, pendidikan pemilih dan partisipasi, Antoniyus mengatakan masa kampanye merukapan wajah dari peserta pemilu dan penyelenggara pemilu. Maka dari itu pihaknya mengajak untuk menjaga demokrasi bersama-sama. “Pada Pemilu 2019 akan ada 5 kotak suara dengan 6 juta pemilih. Maka dari itu akan ada 30 juta surat suara yang akan direbutkan oleh konstentan pemilu yang harus kita siapkan dengan baik,” kata dia.
Acara deklarasi ditandai dengan pembacaan dan penandatanganan deklarasi damai, selanjutnya pelepasan balon dan burung merpati oleh seluruh peserta pemilu baik tim kampanye presiden dan wakil presiden, partai politik dan calon perseorangan yg hadir.
Antoniyus menyebutkan Deklarasi Kampanye Damai yang dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia diharapkan tidak ada lagi persoalan pada saat pemungutan suara mendatang. Persoalan-persoalan itu pasti akan muncul di permukaan. Kampanye-kampanye hitam menjadi sumber masalah bagi bangsa ini.
“Dengan mengusung tema ini kami berharap pemilu ini berjalan damai sesuai perundang-undangan dan dengan mekanisme yang sesuai disepakati bersama agar tidak ada lagi persolaan,” ungkap Antoniyus, yang mengajak semua elemen masyarakat punya komitmen yang sama menciptakan pemilu yang demokratis. (Wagiman)
Tinggalkan Balasan