Tanggamus Minta Pemprov Programkan Pemeremajaan Tanaman Kopi Tanggamus

Tanggamus (SL) – Harga dan kualitas produk kopi mengalami penurunan. Jumlah permintaan yang banyak tetapi belum dapat di seimbangkan dengan hasil yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Hal itu diperburuk dengan turunkan nilai rupiah terhadap dolar Amerika, dan 70% tanaman kopi yang sudah lebih sari 30 tahun.

Hal itu disampaikan, Asiaten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, atas nama Bupati Tanggamus, dalam Lokakarya peluncuran kegiatan project coffe, kerjasama Pemda Tanggamus bersama PT Neatle Indonesia  di Aulan Hotel 21 Kamis (27/09) pagi.

“Kita menyatakan keperihatinan terkait turunnya harga kopi di pasaran dunia saat ini, hal tersebut di akibatkan oleh naiknya harga dolar di Indonesia. Harga kopi yang sebelummnya 24.000sampai 25.000/kg sekarang turun menjadi 19.000/kg.

Menurut Asisten, hal ini bukan kemajuan akan tetapi kemunduran selain permasalahan harga  permasalah produksivitas kopi  juga mengalami penurun dilihat dari  jumlah permintaan yang banyak ,” Tetapi belum dapat di seimbangkan dengan hasil yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya,” kata .

Hal hal lain juga akibatkan kurangnya sinergi antara instasi terkait, produksivitas tanaman masih rendah, keterampilan kemampuan dan pengetahuan yang belum berkembang, lemahnya kemampuan permodalan teknologi dan kemitraan serta usia tanaman kopi itu sendiri. “Dimana kebanyakan usia tanaman perkebunan kopi di Tanggamus sudah tua, bahkan lebih dari 70%  tanaman kopi yang ada di kabupaten tanggamus usianya lebih dari 30 tahun,” katanya.

Dengan kondisi usia tanaman kopi seperti itu, katanya, tanpa peremajaan tanaman produktivitas kopi di Provinsi Lampung, terutama di Tanggamus, maka akan sulit untuk mencapai target yang di harapkan meski sudah di rawat dan di pupuk. “Kedepan kita menyarankan pemerintah Provinsi untuk memprogramkan program peremajan terhadap perkebunan yang usianya sudah lebih dari 30 tahun,” katanya, yang membuka acara itu..

Acara dilanjutkan dengan pengisian materi oleh para nara sumber oleh Mis. Lisa Peter Skovsky, R. Wisman Djaja, dan Kabid PUSK Dinas Pekebunan Dan Peternakan Provinsi Lampung. Kemudian kegiatan di lanjut dengan pemaparan pemaparan oleh perwakilan PT Nesstle dan G.I.Z tentang dasar dasar di adakannya kegian tereebut.

Hadir pada kegiatan tersebut Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan ir. Fb. Karjiono, Dir. sustainability dan Procurement PT. Nestle R. Wisman Djaja, Wooter Smet dari Nestle Zone AOA, Junda Aulia Corporate Croup Agricultur, Andi Wicaksana Agri Service Departemen,Firman Kabid PUSK Dinas Perkebunan dan Peternakan Prov.  Lampung, Mis.  Lisa Peters Kovky tim Leader GIZ Busines Hub Zerman, sejumlah OPD dan Camat, Para Penyuluh Pertanian dan Ka.  UPTD Perlindungan Tanaman Perkebunan dan Para Kelompok Usaha Bersama.(hardi/isma/*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *