Warga Pesawaran Tanam Pohon Pisang Dijalan Hotmix Provinsi Yang Dikerjakan Asal Jadi?

Pesawaran(SL)- Kesal berulang ulang diperbaiki, dan tak kunjung baik, puluhan warga Kabupaten Pesawaran, Kamis (27/9/2018) memblokir jalan di depan kompleks perkantoran Pemerintah Daerah (Pemda) Pesawaran, di Dusun Binong Desa Way Layap, kecamatan Gedong Tataan Pesawaran, dengan menanam batang pohon pisang.

Hal itu dilakukan warga lantaran kesal akan kondisi jalan provinsi yang melintas di depan Kantor Pemda Pesawaran yang tak pernah berumur lama, hanya hitunga bulan, rusak lagi. Kuta dugaan proyek bernilai miliaran rupiah itu dikerjakan asal jadi. “Padahal, jalan ini milik Provinsi dan dikerjakan oleh dana APBD Provinsi Lampung. Kok baru satu bulan lalu selesai di kerjakan, sudah rusak lagi, kata warga,” dilokasi jalan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kabupaten Pesawaran David Octaviandi, mengatakan bahwa status proyek itu bukan bersumber dari dana dan dikerjakan oleh Pemkab Pesawaran. “Kerjaan itu punya provinsi bro. Bukan punya kita, Pemkab Pesawaran,” kata David

Sementara itu, dalam aksi tanam pohon pisang, Kamis (27/9)siang, warga menilai pengerjaan pembangunan proyek jalan hotmix yang berada di Dusun Binong Desa Way Layap, kecamatan Gedong Tataan Pesawaran, dinilai amburadul.

“Ancur-ancuran bang jalan itu. Padahal baru satu bulan lalu beres dikerjakan. Sekarang, dibeberapa titik ruas jalan tersebut bergelombang dan aspal banyak yang hancur,” kata Ahmad Yani, salah satu warga setempat, usai turut menenam pohon pisang.

Bahkan wartawan dia menyatakan ada aroma mark’up sangat kuat tercium. “Yang pasti, pengerjaan tersebut tidak memiliki papan nama perusahaan dan pengerjaan,” tandasnya.

Masih dari keterangannya, informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa anggaran proyek tersebut mencapai Rp2 milyar. Yani (sapaan akrab, red) yang juga merupakan aktifis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gencar turut menyayangkan sikap dinas PUPR Pesawaran yang dinilai tutup mata. “Seharusnya pihak Dinas PUPR Pesawaran memprotes ke Provinsi jangan seolah-oleh tutup mata, masa iya tiap hari pihak dinas lewat sini gak tau proyek jalan ini carut marut, sampai ditanam pohon pisang aja gak ngeliat.” jelasnya.

Untuk itu, kata dia lagi, dirinya dan masyarakat akan mengadukan prihal ini ke DPRD Pesawaran. “Nah dengan di tatanamnya pohon pisang ini, seluruh pejabat di Permukaansawaran akan tahu klo pembangunan proyek jalan ini gak bener. Kami juga akan mengadukan ke Komisi III agar dapat di ambil tindakan,” terangnya.

Ia berharap, mudah mudahan Komisi III agar bisa secepatnya mengadakan sidak untuk turun kelapangan sehingga rekanan bisa memperbaiki pekerjaan tersebut.

Senada yang di katakan, warga Desa Way lima, Herman setiap hari melintasi jalan tersebut. “Jalan yang baru sebulan di benarin ini nyatanya sudah rusak kembali dan itu sangat membahayakan pengendara yang melintas. apa lagi kalau malam hari,” ujarnya.

Ia mengatakan, jalan dari ke Kedondong menuju ke Gedongtataan, Bandar Lampung sampai ke Kabupaten Pringsewu yang tepat lokasinya pas di depan kantor bupati Pesawaran telah di perbaiki, tapi setelah di perbaiki rusak dan kemudian sekitar 1 bulan lamanya udah rusak dan sampai saat ini belum diperbaiki.

“Iya mas jalan itu kini kembali rusak dan belum di perbaiki, padahal jalan tersebut persis terletak di kantor Pemda Pesawaran. Apa bupati dan pegawai pemerintahan tak melihatnya dengan kondisi seperti itu atau menegur para rekannya. Sepertinya bulan lalu, udah sempet dibenerin dua kali. Tapi ga sampe sebulan udah rusak. Malahan cuma bertahan seminggu,” katanya. (Lew/jun)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *