Sulawesi (SL) – Kasus Korupsi dan tumbuh pesatnya praktik mafia proyek di beberapa kementrian terkhusus Kementrian Perhubungan membuat masyarakat seakan antipati dengan lembaga penegak hukum yang tidak mampu menguak tabir pelaku utama koruptor di kementrian tersebut.
Jaringan Aktifis Sulawesi, salah satu lembaga yang fokus mengkritisi terkait kasus korupsi diwilayah Pulau SULAWESI mulai angkat bicara terkait polemik tersebut.
Masih membekas dibenak kita beberapa kasus korupsi dan geliat mafia proyek di Kementrian Perhubungan salah satunya dengan divonis bersalahnya beberapa mantan dirjen di Kementrian Perhubungan dan juga tertangkap tangan beberapa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dirjen perkeretaapian trans Sulawesi disalah satu hotel Jakarta dan terbukti telah mengkonsumsi narkoba diduga kuat jaringan tersebut juga bagian dari mafia proyek rel kereta trans Sulawesi sehingga pengawasan terkait tender-tender pengadaan kereta api trans Sulawesi perlu mendapat pengawasan extra ketat sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali.
“Berdasarkan data yang kami kumpulkan modus operandi mereka tergolong hebat, lelang tender proyek memang dilakukan secara transparan pada LPSE Kemenhub, namun karena PPK memiliki kewenangan mengatur nilai proyek dan persyaratannya sehingga dengan mudah menskenariokan agar pemenang tender dari perusahaan yang sudah bekerjasama atau menjalin hubungan dengan PPK”, ucap Akbar Busthami SH.
Contohnya dalam pengerjaan suatu proyek X (proyek yang tergolong besar) sebenarnya dapat dibagi beberapa paket agar dapat dikerjakan pula oleh beberapa perusahaan, namun dalam implementasinya meskipun juga sudah dibagi dalam paket pengerjaan, pembagiannya diatur sedemikian rupa (semisal dapat dibagi menjadi 10-20 paket, hanya dibagi 9 paket) sehingga banyak perusahaan yang tersingkirkan karena tidak sanggup memenuhi kategori dan perusahaan yang memiliki hubungan dengan PPK masuk dalam kategori persyaratannya.
Komisi Pemberantasan Korupsi dan Lembaga “Terkait harus turun tangan mengawasi proses tender rel kereta Api trans Sulawesi yang saat ini memasuki masa render dengan jumlah yang fastastis disebabkan terindikasi kuat beberapa kontraktor-kontraktor kokal ternama di wilayah Makassar mulai memakai segala cara untuk memenangkan perusahaannya, dan kami punya data siapa kontraktor tersebut”, imbuh ketua umum JAS.
Untuk memberikan efek jera kepada para mafia-mafia proyek, lembaga jaringan aktifis Sulawesi akan melakukan tindakan konkrit dengan melakukan dan memasang spanduk himbauan pengawasan terhadap tender proyek kereta api trans Sulawesi di sekitar wilayah Jakarta dan Makassar serta akan melakukan aksi simpatik ke lembaga penegak hukum agar pembangunan rel kereta api trans Sulawesi yang telah menelan anggaran trilyunan rupiah bisa berjalan baik tanpa aroma korupsi. (Kabardaerah)
Tinggalkan Balasan