3 Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT6-10 yang Baru Teridentifikasi Diserahkan Kepada Keluarga

Jakarta (SL) – Tiga jenazah korban Lion Air PK-LQP yang baru teridentifikasi diserahkan kepada keluarga.

Salah satu anggota keluarga pingsan.

Penyerahan itu dilakukan di depan ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (3/11/2018) malam.

Tiga peti jenazah dijajarkan.

“Kami akan serahkan dan surat kematian jenazah pertama kepada pihak keluarga Endang Sri Bagusnita, Fauzan Azami, dan Wahyu Susilo,” ujar Wakil Kepala RS Polri Kombes Hariyanto dalam penyerahan itu.

Hariyanto mengatakan saat ini ketiga jenazah akan diinapkan terlebih dahulu di RS Polri.

Besok (hari ini) akan diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.

“Jenazah akan dititipkan di rumah sakit karena akan diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing, dengan fasilitas pesawat dari Lion Air dengan penerbangan yang paling pagi, sekitar pukul 01.00 WIB atau pukul 02.00 WIB,” katanya.

Setelah itu, dilakukan penyerahan dokumen jenazah kepada keluarga.

Seorang perempuan dari pihak keluarga korban ada yang pingsan.

Dia langsung dipapah oleh tim dari Psikologi Kepolisian dan Pusdokkes Polri. Ibu-ibu itu langsung dibawa ke dalam ruangan.

Sample DNA Lengkap
Kepala Lab DNA Pusdokkes Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri, Kombes Pol dr Putut Cahyo Widodo mengatakan, pengumpulan sample DNA semua anggota keluarga penumpang Lion Air PK-LQP telah dinyatakan lengkap.

Untuk selanjutnya, sample DNA tersebut masuk dalam tahapan pemeriksaan.

“Pengumpulan sample DNA Anto Mortem dari keluarga sudah lengkap. Seluruh keluarga yang ada di manifest penumpang sudah lengkap. Jadi sedang dalam pemeriksaan,” ujar Putut dalam sesi konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sampai kemarin siang Tim DVI telah menerima 73 kantong berisi 306 sample DNA dari post mortem para penumpang Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) lalu.

Namun ia belum bisa memastikan 306 sample DNA Post Mortem tersebut telah mewakili semua penumpang yang ada.

“Moga-moga semua sample penumpang telah terevakuasi dan terbawa ke RS Kramat Jati,” ujar dia.

“Kami kohon bantu doa, semoga bisa terselesaikan,” sambung Putut.

Ia menyatakan, untuk hasil pemeriksaan sample DNA diperkirakan dapat selesai 4-8 hari pemeriksaan sejak sample tersebut masuk ke laboratorium.

Kabag Infodok Divisi Humas Polri, Kombes Sulistyo Pudjo menerangkan, total kantong jenazah yang sudah diterima RS Polri mencapai 73 kantong.

“Sampai siang ini (kemarin, Red) jumlah kantong jenazah yang diterima 73,” ungkap dia.

Sebelumnya, ia mengatakan pada hari sebelumnya RS Polri menerima 65 kantong jenazah.

Ia menyebut, tadi malam Tim DVI mendapat tambahan 8 kantong jenazah.

“Penambahan sampel tadi 8 kantong kemaren malam. 2 kantong sore dan 6 kantong malam hari,” ujar dia.

Temukan Mesin dan Roda
Tim SAR gabungan berhasil mendeteksi satu lagi roda pesawat Lion Air PK-LQP.

Tak hanya itu, satu lagi turbin mesin pesawat juga sudah terdeteksi.

“Kami sudah bisa menemukan roda, baik roda belakang maupun roda depan. Kemudian mesin dua-duanya sudah terlihat,” ujar Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Brigjen TNI Nugroho Budi Wiryanto di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu.

Meski begitu, bagian yang baru ditemukan tersebut belum diangkat ke permukaan. Lokasi terdeteksinya tak jauh dari turbin pertama, yang telah diangkat sore kemarin.

“Belum terangkat, tapi kami sudah liat lewat ROV, kemudian bagian-bagian yang lain juga,” sebut Nugroho.

Sebelumnya, roda pesawat Lion Air yang sudah ditemukan pertama telah dievakuasi ke posko gabungan di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok.

KNKT menyebut roda tersebut merupakan pendarat bagian belakang, hanya belum diketahui bagian kiri atau kanan.

Sore kemarin tim gabungan juga berhasil mengangkat satu turbin pesawat ke Kapal Baruna Jaya I.

Seorang penyelam TNI AL berhasil menemukan turbin itu di dasar laut.

Turbin pun kini tengah dalam perjalanan ke posko JICT 2.

Pengangkatan satu turbin lainnya belum diketahui kapan
akan dilakukan.

“Pukul 15.40 WIB udah berhasil dinaikkan,” kata Kadispen Koarmada I Letkol Laut (P) Agung Nugroho. (red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *