Korban Mayat dalam Lemari Sempat Unggah Bukti Ancaman

Jakarta Selatan (SL) – Seorang wanita berinisial CIP (22) ditemukan tewas di dalam lemari kamar kos di Jalan Senang, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Korban pertama kali ditemukan oleh dua orang penjaga kos bernama Wahyu dan Rofik. Keduanya, mencurigai bau tak sedap dari kamar korban yang sangat menyengat. Mereka akhirnya mendobrak kamar kos hingga menemukan mayat dalam lemari.

Dilansir dari TribunJakarta.com, kawasan di sekitar rumah kos korban banyak berisi kamar sewaan. Mamnun Ketua RT setempat pun membenarkan hal tersebut. Ia menuturkan harga kamar kos di lingkungannya memiliki standar tarif Rp 2 juta perbulan. “Memang disini banyak kamar kos, di sini standarnya rata-rata itu Rp 2 juta,” ucap Mamnun di lokasi pada TribunJakarta.com, Selasa (20/11/2018).

Mamnun menuturkan, harga sewa kamar kos korban pun berkisar di harga Rp 2 juta, dengan fasilitas free wifi, air conditioner serta lainnya.

Korban pembunuhan, Iin Puspita, yang jasadnya ditemukan dalam lemari, di kosnya di Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (21/11/2018). Iin ditemukan dalam lemari yang terpaku.

“Harga Rp 2 juta itu di sini fasilitasnya free wifi, AC, kamar mandi tentunya sudah di dalam semua,” ucap Mamnun.

CIP (22) ditemukan meregang nyawa di dalam lemari kamar kos di Jalan Senang, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Penemuan mayat dalam lemari, sontak menggegerkan warga sekitar. Hana, rekan kerja CIP mengaku mengenal korban sejak lama meski tidak terlalu dekat.

Sekira dua minggu yang lalu, Hana menuturkan korban sempat memasang status di media sosial perihal layar tangkap bukti percakapan. Isi percakapan tersebut, dituturkan Hana berisi ancaman yang diterima korban oleh seorang pria. “Jadi dia (korban) posting foto percakapan dirinya dengan seorang pria yang mengancamnya, namun foto dan nama prianya seperti diblur gitu,” ucap Hana di lokasi kejadian, Selasa (20/11/2018).

Hana mengenal korban sebagai sosok yang baik. “Orangnya sih baik, tapi kalau ngomong suka ceplas-ceplos,” ucap Hana.

Facebook/Iin Puspita
Facebook/Iin Puspita ()

Keseharian korban 

Tidak seperti biasanya pemilik kos datang menghampiri Mamnun, Ketua RT 03 RW 05 Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, saat berada di rumah.

Pemilik kos bernama Nita itu mengajak Mamnun menuju kos yang berdekatan dengan kediamannya. “Saya waktu itu lagi makan, kemudian bu Nita bergegas menuju ke rumah saya dan mengajak saya ke kosannya,” kata Mamnun di kediamannya pada Selasa (20/11/2018).

Saat itu, Nita mengajak Mamnun melihat CCTV yang berada di kosannya. “Saya disuruh melihat CCTV, dicek rekaman CCTV beberapa hari yang lalu. Ditelusuri terus. Tapi kosong di CCTV-nya,” kata Mamnun.

Kemudian, ia melihat sekumpulan polisi datang ke rumah kos itu. “Setelah polisi datang itu baru Nita kabarin ke saya kalau ada penemuan mayat di kosan,” katanya.

Mayat dalam lemari di kamar kos lantai dasar itu tak begitu dikenal Mamnun. “Saya enggak begitu mengenal sosok perempuan itu, tapi dia orangnya cantik dan putih. Dia termasuk orang lama di kosan itu, dia asal Palembang,” terangnya.

Perempuan itu pun tak jarang membelikan pempek kepada pemilik kos. “Sering membawa pempek untuk pemilik kosannya, yang lebih tahu kejadiannya itu yang jaga kos. Masih muda anaknya,” kata Mamnun. (Palembangtribunnews)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *