Tanggamus (SL)-Naufal Ramadan (5) bocah penderita kangker kelenjar di kaki kanannya rencana besok akan dibawa ke rumah sakit Gatot Subroto Jakarta. Pemda Tanggamus dan Tim ACT memfasilitasi semua kebutuhan Naufal, dari administrasi rujukan, ambulance dan semua kebutuhannya.

Hal ini di sampaikan oleh Wati ibu kandung Naufal saat menerima kunjungan dari Pemkab Tanggamus yang di wakili Camat Wonosobo Edi Fahrurozi dan tim ACT (Aksi Cepat Tanggap)Lampung. “Besok Minggu Naufal akan kami bawa ke ruma sakit Gatot Subroto, soal biaya kami belum siap,” ucap Wati.
“Jadi setelah saya datang kesini kemarin, saya kordinasi dengan Sekda dan kami siap memfasilitasi semua kebutuhan Naufal dari administrasi rujukan, ambulance dan semua kebutuhannya,” kata Edi Fahrorozi atas nama Pemkab Tanggamus, kepada sinarlampung.com mengatakan Sabtu (02-03-2019) dikediaman Hadi (kakek Naufal).
Naufal (5) Penderita Tumor Kelenjar Kaki Kanan Membengkak, Minta Bantuan Bupati Tanggamus
Tim ACT (Aksi Cepat Tanggap) Lampung, yang bersamaan datang menjenguk Naufal, Selain bersilahturahmi pihak ACT juga memberikan bingkisan dan santunan serta meminta izin untuk penggalangan dana melalui internet. “Selain silahturahmi saya Diniani Rumaini, kepala program ACT Lampung dan rekan saya Hermawan Wahyu Saputra marketing komunikasi ACT, ingin menjenguk dan melihat secara langsung keadaan Naufal saat ini, seperti apa penyakitnya dan tindakan medis apa yang sudah di lakukan,” terang Diniani ke sinarlampung.com
“Kami juga memberikan sarantunan karena dik Naufal besok akan berobat ke Jakarta biaya akomodasi dan transportasi serta untuk biaya selama di sana selanjutnya kami mau minta izin untuk penggalangan dana melalui internet atau online guna mendampingi pengobatan Naufal sampai sembuh.” Imbuhnya
Sementara dari beberapa organisasi sepeti KOMBATPOL dan Tanggamus mengaji, ODOJ, FLDK Unila. Mereka meminta ijin menggalang donasi untuk pembiayaan pengobatan Naufal.
Seperti yang di beritakan sinar Lampung .com sebelumnya Jum’at (1-3-2019) orang tua Naufal yang bekerja sebagai sopir online dan guru PAUD di Tanggerang, terpaksa membawa pulang ke rumah kakeknya di Lampung. Selain terbentur biaya pengobatan mereka berharap supaya kaki Naufal tidak di amputasi dan mencarikan pengobatan alternatif di Lampung. “Saya belum ikhlas kaki anak saya mau di amputasi dan disana saya sudah kewalahan masalah biaya pengobatannya, karena cuma ngandelin bapaknya sedang saya tidak bisa bekerja lagi, saya bingung maka saya putuskan pulang ke Lampung,” terang Wati. (Wisnu)
Tinggalkan Balasan