Galang Dukungan, Ratusan Warga Tuntut Lanjutkan Pembangunan Jembatan Waypring II Tanggamus

Tanggamus (SL) -Tersendatnya proses pembangunan jembatan Waypring II, warga Kecamatan Pugung dan Gunungalip terus menggulirkan dukungan agar pembangunan jembatan tersebut kembali dilanjutkan hingga selesai. Sebab jembatan tersebut merupakan penghubung menuju sejumlah pekon, yakni Banjar Negeri Kecamatan Gunung Alip, Pekon Ciherang Kecamatan Pugung maupun sebaliknya dan sangat dibutuhkan ribuan warga setempat.

Namun harapan memiliki jembatan itu, warga harus kembali bersabar setelah adanya penghentian oleh salah satu pihak yang merasa dirugikan dan melaporkan kepada kepolisian atas dasar penyerobotan. Padahal jika saja kita langsung melihat lokasi dan menilik sejarah dari warga yang lahir disana, jalan itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

Kepastian itu juga disampaikan Asyana, nenek 60 tahun warga Pekon Banjar Negeri, dimana sebelumnya pemilik lahan di lokasi yang disengketakan adalah milik ayahnya Abduk Kholik yang telah mewakafkan untuk jalan umum secara lisan.

Kini, warga terus meminta, mencari dukungan semua pihak agar jembatan segera selesai terealisasi. Bahkan jika saja sengketa itu dapat diselesaikan segera, mereka siap bayar dengan iuran. Tentu itu buka isapan jempol semata, sebab di lokasi pembangunan jembatan Way Pring 2, telah terpampang spanduk ucapan terima kasih warga kepada Pemerintah.

Tak hanya itu, baliho dukungan berisi ratusan tanda tangan yang dibubuhkan warga masyarakat juga terpampang disisi jembatan. Adapun baliho tersebut berisi “Kami warga masyarakat Pekon Way Pring Kecamatan Pugung dan Pekon Banjar Negeri Kecamatan Gunung Alip Sangat Mendukung Pelaksanaan Pengerjaan Jembatan Way Tebu Karena Ini Merupakan Akses Utama Kami untuk Kebutuhan Pendidikan/Pengajian serta Mengeluarkan Hasil Panen,”.

Menurut keterangan warga yang berada di lokasi pemasangan Baliho tersebut Samsuri dan Subroto warga Way Pring yang juga ditemani warga Pekon Banjar Negeri Gunung Alip Ambari mengatakan, benar mereka yang memasang spanduk dan baliho tersebut.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian masyarakat yang dikuatkan dengan ratusan tanda tangan yang mereka himpun dari ratusan masyarakat Pekon Way Pring dan Pekon Banjar Negeri. “Kami ini murni tanpa bayaran, hanya demi ingin dilanjutkannya pembangunan jembatan itu,” beber Samsuri yang diamini kedua rekannya, Minggu (28/7/19).

Kesempatan itu juga, mereka berharap pemangku kepentingan dan pihak terkait dapat mempertimbangkan kemaslahatan warga sebagai pengguna jembatan nantinya, yakni warga Pekon Way Pring, warga Pekon Banjar Negeri atau masyarakat umum lainnya.

“Mohon pertimbangkan para pejuang yang telah memperjuangkan pembangunan jembatan ini. Sekali lagi harapan kami, untuk diteruskannya pembangunan jembatan dan laporan kepada para pejuang-pejuang dapat dipertimbangkan, kalau bisa dibatalkan,” harapnya. (Hardi/ wisnu)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *