Dana Bos Tahun 2018 SD Negeri 11 Way Serdang Diduga Tidak Tepat Sasaran

Mesuji (SL)-Anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD Negeri 11 way serdang tahun 2018 di duga tidak tepat sasaran. Terindikasi, data jumlah siswa tidak sesuai dengan Data Pokok Pendidikan (dapodik) dan biaya pelayanan daya.

Jasa yang tidak sesuai dengan kegunaannya bahkan terkesan mencari keuntungan.

Dalam petunjuk teknis  (juknis) yang di keluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tertera biaya yang harus di keluarkan sebesar Rp. 250 perbulan yang sudah di tetapkan.

Sementara, hasil penyusuran wartawan sinarlampung.com di lapangan  pada Senin (26/08/2019),  bahwa dana bos yang di kelola SD negeri 11 way Serdang diduga bukan hanya mencari keuntungan. Bahkan diduga ada penggelembungan dana untuk siswa yang tidak sesuai dalam juknis itu sendiri.

Dalam triwulan kesatu dana sebesar Rp 34.880.000 dengan 218 siswa dan triwulan kedua Rp.69.760.000 dengan jumlah 218 siswa.

Pada triwulan ketiga Rp.34.240.000 dengan jumlah 214 siswa dan  triwulan keempat Rp.39.680.000 dengan jumlah  248 siswa.

Dari nilai  dana yang sudah tersosialisasi dan jumlah siswa yang ada di tahun 2018, kuat dugaan ada beberapa kegiatan yang tidak tepat sasaran dan terjadi penggelembuang dana oleh oknum  kepala sekolah SD Negeri 11 way serdang, dengan tujuan mencari keuntungan pribadi.

Saat wartawan sinarlampung.com mencoba untuk mengkonfirmasi dengan pihak sekolah pada Jum’at (30/08/2019), kepala sekolah SD negeri 11 Mulyono, terkesan tidak mengindahkan kehadiran wartawan. Bahkan secara diam-diam  merekam wartawan tersebut tanpa minta ijin.

Beberapa dewan guru pun ikut mengusir wartawan sinarlampung.com  dari ruangan kepala sekolah yang mencoba untuk mengkonfirmasi berita tersebut.

Terpisah, saat ditemui untuk dikonfirmasi, Ketua Komite SD negeri 11 Way Serdan , Bambang mengatakan tidak tahu-menahu tentang penggunaan dana BOS dan berapa jumlah murid penerima dana BOS tersebut.

“Saya tidak tahu tentang penggunaan dana BOS karena pelaksanaannya terkesan tidak transparan,”ucap Bambang.  (Aan)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *