Dalam sambutannya, Walikota Palu, Hidayat menyampaikan apresiasinya kepada para pewarta foto kota Palu. Ia mengatakan, segala momen yang direkam dalam foto-foto yang ditampilkan pada pameran tersebut, tidak menunjukkan sisi traumatik warga Palu akan bencana 28 September silam.
“Yang ada kita lihat ternyata anak-anak masih bisa tertawa, dan aktifitas lain yang menunjukkan semangat masyarakat Sulteng. Khususnya Kota Palu untuk bangkit. Ini sesuatu yang saya kira patut untuk diapresiasi,” ujar Hidayat.
Hidayat menyampaikan, bahwa sudah seharusnya masyarakat korban bencana di Kota Palu, Sigi dan Donggala mengubur segala kesedihan yang ada. Kenangan bencana yang ada, harusnya menjadi introspeksi diri, bahwa kita harus berbuat kebaikan, karena masih diberikan kesempatan hidup di dunia ini.
“Ini yang kami inginkan, bagaimana melalui pameran ini, masyarakat bisa semangat untuk bangkit dan termotivasi. Jangan kacaukan pikiran saudara-saudara kita yang masih tinggal di tenda pengungsian atau Huntara dengan hal-hal yang malah membuka luka lama,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Oscar Matuloh dalam sambutannya mengakui, cepatnya Kota Palu dan sekitarnya mampu untuk bangkit kembali pasca bencana.
Oscar sendiri, juga turun langsung melakukan peliputan dan menyaksikan sendiri bagaimana Palu, Sigi dan Donggala luluh lantah tertimpa bencana.
“Saya lihat Kota Palu ini sudah semakin cepat untuk bangkit. Terbukti pula kawan-kawan saya para pewarta foto di Palu, juga bisa bangkit dengan cepat dan memberikan semangat lewat pameran foto ini,” sebut Oscar, yang baru-baru ini dianugrahi gelar Empu Ageng Bidang Foto Jurnalistik dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta .
Oscar juga memaklumi, bila dalam penampilan pameran foto ini, masih ada beberapa kekurangan. Karena memang daerah ini termasuk para pewarta foto merupakan korban bencana. Namun semangat yang ditunjukkan para pewarta foto Kota Palu, patut diacungi jempol.
“Saya sangat bangga melihat semangat rekan-rekan di Palu ini,” ujar Oscar, yang juga sempat menggalang bantuan dana lewat penjualan buku foto berjudul Revival.
Sementara, Kepala Biro Antara Sulteng, Rolex Malaha menyampaikan terimakasihnya kepada Pemerintah Kota Palu, yang sudah mau memberikan dukungan atas terlaksananya Pameran Foto ini.
Dia berharap, apa yang dilakukan Pemerintah Kota Palu dapat menjadi contoh daerah lain, untuk mendukung segala karya-karya jurnalistik para jurnalis, termasuk wartawan foto.
Ketua Panitia Pelaksana, Moh Rifki mewakili Ketua PFI Palu, Rony Sandhi, dalam laporannya menjelaskan, foto-foto yang ditampilkan dalam pameran ini merupakan penggambaran kehidupan dan dampak visual pasca bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala.
“Pameran ini menjadi wadah para jurnalis foto untuk mengembangkan hasil karyanya,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, akan digelar juga dengan Diskusi Fotografi, pada Jum’at (27/09/2019) dengan menghadirkan narasumber Empu Ageng Oscar Motuloh. (Kang Doi/Red)
Tinggalkan Balasan