Sinarlampung

    • Contact
    • Customize Interests
    • Default Home 2
    • Default Home 3
    • Default Home 4
    • Default Home 5
    • Home Default
    • Kode Etik Jurnalistik
    • Kode Etik Perilaku Perusahaan Pers
    • My Bookmarks
    • Pedoman Media Siber
    • REDAKSI
    • Siapa Calon Gubernur Lampung Favorit Pilihan Anda?
    • Siapa Calon Wakil Gubernur Lampung Favorit Pilihan Anda?
    • Siber
    • SOP Perlindungan Profesi Wartawan
    • Syarat Penggunaan

Walikota Palu Buka Pameran Foto Setahun Bencana Sulteng

Written by

Endra Saputra

in

Nusantara
Palu (SL)-Peringati satu tahun bencana gempa tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Palu bersama LKBN Antara Biro Sulteng  gelar Pameran Foto, di Kota Palu, Kamis (26/09/2019).
Pameran foto  karya para pewarta foto Kota Palu yang mengangkat tema “Setelah Setahun Bencana” dibuka secara resmi oleh Wali Kota Palu, Hidayat.

Pada acara pembukaan,  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Alkhairat (Unisa) Palu, juga menampilkan teatrikal yang menggambarkan kepanikan warga Kota Palu saat bencana gempa dan tsunami menerjang.

Hadir dalam acara tersebut Direktur Galeri Foto Jurnalistik Kantor Berita Antara, Oscar Matuloh, Dandim 1306 Donggala, Kolonel Inf Widya Prasetyo bersama Kepala LKBN Antara Biro Sulteng, Rolex Malaha serta Ketua PFI Palu, Rony Sandhi.

Dalam sambutannya, Walikota Palu, Hidayat menyampaikan apresiasinya kepada para pewarta foto kota Palu. Ia mengatakan,  segala momen yang direkam dalam foto-foto yang ditampilkan pada pameran tersebut, tidak menunjukkan sisi traumatik warga Palu akan bencana 28 September silam.
“Yang ada kita lihat ternyata anak-anak masih bisa tertawa, dan aktifitas lain yang menunjukkan semangat masyarakat Sulteng. Khususnya Kota Palu untuk bangkit. Ini sesuatu yang saya kira patut untuk diapresiasi,” ujar Hidayat.
Hidayat menyampaikan, bahwa sudah seharusnya masyarakat korban bencana di Kota Palu, Sigi dan Donggala mengubur segala kesedihan yang ada. Kenangan bencana yang ada, harusnya menjadi introspeksi diri, bahwa kita harus berbuat kebaikan, karena masih diberikan kesempatan hidup di dunia ini.
“Ini yang kami inginkan, bagaimana melalui pameran ini, masyarakat bisa semangat untuk bangkit dan termotivasi. Jangan kacaukan pikiran saudara-saudara kita yang masih tinggal di tenda pengungsian atau Huntara dengan hal-hal yang malah membuka luka lama,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Oscar Matuloh dalam sambutannya  mengakui, cepatnya Kota Palu dan sekitarnya mampu untuk bangkit kembali pasca bencana.
Oscar sendiri, juga turun langsung melakukan peliputan dan menyaksikan sendiri bagaimana Palu, Sigi dan Donggala luluh lantah tertimpa bencana.
“Saya lihat Kota Palu ini sudah semakin cepat untuk bangkit. Terbukti pula kawan-kawan saya para pewarta foto di Palu, juga bisa bangkit dengan cepat dan memberikan semangat lewat pameran foto ini,” sebut Oscar, yang baru-baru ini dianugrahi gelar Empu Ageng Bidang Foto Jurnalistik dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta .
Oscar juga memaklumi, bila dalam penampilan pameran foto ini, masih ada beberapa kekurangan. Karena memang daerah ini termasuk para pewarta foto merupakan korban bencana. Namun semangat yang ditunjukkan para pewarta foto Kota Palu, patut diacungi jempol.
“Saya sangat bangga melihat semangat rekan-rekan di Palu ini,” ujar Oscar, yang juga sempat menggalang bantuan dana lewat penjualan buku foto berjudul Revival.
Sementara, Kepala Biro Antara Sulteng, Rolex Malaha menyampaikan terimakasihnya kepada Pemerintah Kota Palu, yang sudah mau memberikan dukungan atas terlaksananya Pameran Foto ini.
Dia berharap, apa yang dilakukan Pemerintah Kota Palu  dapat menjadi contoh daerah lain, untuk mendukung segala karya-karya jurnalistik para jurnalis, termasuk wartawan foto.
Ketua Panitia Pelaksana, Moh Rifki mewakili Ketua PFI Palu, Rony Sandhi, dalam laporannya menjelaskan, foto-foto yang ditampilkan dalam pameran ini merupakan penggambaran kehidupan dan dampak visual pasca bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sigi dan Donggala.
“Pameran ini menjadi wadah para jurnalis foto untuk mengembangkan hasil karyanya,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, akan digelar juga dengan Diskusi Fotografi, pada Jum’at (27/09/2019) dengan menghadirkan narasumber Empu Ageng Oscar Motuloh. (Kang Doi/Red)

←Jimmy Rianto: Kreatifitas Seni Bonsai Butuh 4K yang tidak Instan
Pemerintah dan DPR Siapkan UU Siber Lebih Dahsyat dari UU ITE?→

Comments

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More posts

  • Dukungan Menguat, Aprozi Alam Dijagokan di Musda XI Golkar Lampung

    20 Juli 2025
  • Khadin Demang Penujuk Khalis angkat Bicara: Adat Jangan Dipermainkan, Ada Batas antara Simbol dan Kepantasan

    20 Juli 2025
  • Two Pillars Resmi Luncurkan Logo Gubernur Slowpitch Tournament 2025

    20 Juli 2025
  • HGU SGC di Ujung Tanduk, Tiga LSM Lampung Ultimatum ATR/BPN dan Kantah Rampungkan Verifikasi Dalam Dua Pekan

    20 Juli 2025

Sinarlampung

Edukasi Cerdaskan Rakyat

  • Blog
  • About
  • FAQs
  • Authors
  • Events
  • Shop
  • Patterns
  • Themes

Twenty Twenty-Five

Designed with WordPress