Mesuji (SL)-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mesuji meminta Pemerintah Provinsi Lampung, dan pelaksana kegiatan proyek pekerjaan penimbunan bahu jalan dan talud di jalan lintas timur mulai dari Simpang Asahan sampai Simpang Pematang Mesuji yang diduga dengan kualitas buruk dan dikerjakan asal jadi.

Baca: CV Jaya Kontruksi Diduga Kerjakan Proyek Bahu dan Talud Jalan Simpang Asahan-Pematang Asal Jadi?
“Pekerjaan yang dikerjakan CV Jaya Kontruksi memang saya liat pekerjaannya itu sangat tidak baik. Kalau timbunan seperti itu, di saat musim penghujan pasti licin dan becek, apa lagi gorong gorong ditanjakan depan rumah makan Citra Intan sudah ambrol dan aspalnya sudah mulai retak, ini harus dievaluasi,” kata Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Mesuji, Suyadi, saat dikonfirmasi lewat via ponsel, Kamis 14 NOvember 2019.
Bahkan, menurut Suyadi, pekerjaan penimbunan bahu jalan dan talud itu dikhawatirkan bisa mengancam para pengguna jalan. “Yang kami takutkan pengendara yang mengendarai motor kalau musim penghujan bisa terjadi kecelakaan. Ini untuk daerah mesuji, warga Mesuji yang akan merasakan, jadi harus baik. Kita akan bahas di internal, dan kita akan panggil pihak pihak yang terkait,” ujar Suyadi lagi.
Seperti pemberitaan sebelumya, penimbunan bahu jalan di ruas jalan lintas timur mulai dari Simpang Asahan sampai Simpang pematang yang dikerjakan oleh CV. Jaya Kontruksi diduga asal asalan dan menjadi perbincangan warga, dan pekerjaan talud pun diduga asal jadi.
Bagaimana tidak, pekerjaan penimbunan bahu jalan dengan menggunakan tanah sedikit campur batu menyebabkan menimbulkan debu berlebihan. Padahal sebelumnya, jalan yang ditimbun tidak menimbulkan debu dikarenakan sudah di hamparkan pasir batu. Sedangkan pembangunan talud yang ada di beberapa titik di ruas jalan lintas timur diduga asal jadi.
“Penimbunan ruas jalan lintas timur ini menimbulkan dampak negatif bagi kami warga sekitar, jalan yang seharusnya sudah tidak berdebu tapi sekarang malah jadi gumpalan debu, apalagi sekarang musim panas, bagaimana jika di musim hujan!? Tentu jadi becek, karena ditimbun menggunakan tanah” keluh Riken warga setempat. “Kami berharap, jika memang ada pengerjaan proyek seperti itu, ya tolong di perhatikan dampaknya bagi warga sekitar,” ungkap Riken.
Terpisah, salah satu pengawas lapangan dari CV Jaya Kontruksi, yakni Abdul saat dikonfirmasi media beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa pekerjaan itu memang sudah sesuai dengan juknis. “Itu bukan tanah mas, itu bes S namanya itu kan ada tiga macam jenis, ada Bes A, Bes B, Bes C, dan Bes.S yang kita pake ini adalah Bes S yang kwalitasnya paling rendah dan Bes.S ini sudah diuji di lab di kantor kita yang ada di wilayah Penawar Kabupaten Tulang Bawang.” Jawab Abdul, ketika itu. (AAN.S)
Tinggalkan Balasan