Pesisir Barat (SL)-Pemukiman warga dan lahan persawahan di Kecamatan Ngambur, Pesisir Barat, tergenang banjir, pasca hujan deras sekitar pukul 3.40 WIB, Jum’at (19/1). Pihak kecamatan mencatat puluhan rumah terdampak banjir, akibat luapan Sungai Way Hanakau.
“Untuk di kecamatan Ngambur ini sedikitnya ada 74 rumah yang tergenang, tepatnya di Pekon Negeri Ratu Ngambur yakni di Pemangku Banjar Negeri ada 46 rumah dengan jumlah 50 Kepala Keluarga (KK) dan Pemangku Sukanegeri ada 28 rumah dengan jumlah sekitar 30 KK. Genangan banjir tersebut akibat luapan sungai Way Hanakau dengan ketinggian bervariasi sekitar satu meter lebih,” kata Camat Ngambur, Sarhidi,
Menurut Camat, banjir yang terjadi di wilayah ini memang rutin terjadi setiap musim penghujan. Meski tidak ada korban jiwa namun akibat banjir tersebut membuat akses transportasi maupun aktifitas warga terhenti, “Termasuk anak-anak yang akan berangkat sekolah keluar Pemangku ini pun tidak bisa. Rata-rata warga yang rumahnya terdampak banjir masih bertahan dan belum melakukan pengungsian. Mudah-mudahan genangan banjir bisa segera surut,” harapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesbar, Syaifullah, mengatakan kondisi banjir bukan hanya terjadi di wilayah Ngambur ini saja melainkan beberapa titik wilayah lainnya. Saat ini pihaknya juga masih di lokasi banjir tersebut dan telah menurunkan tim BPBD maupun berkoordinasi dengan stakeholder terkait. “Untuk di sebagian Pekon Negeri Ratu Ngambur ini memang merupakan banjir terparah dibandingkan dengan wilayah lain,” jelasnya.
Sementara ini, kata dia, akses transportasi untuk menuju ke dua pemangku yang tergenang banjir tersebut masih akan diupayakan dengan menggunakan perahu karet. “Terkait kerugian hingga kini belum bisa diprediksi karena masih dalam pendataan,” tandasnya
Jalan Rusak dan Longsor
Sementara rusaknya alat berat yang rencananya akan digunakan untuk membersihkan material longsor di perbatasan Pekon Gedau dengan Pekon Pemancar Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), membuat masyarakat bersama anggota BPBD, TNI dan Polri melaksanakan pembersihan secara manual.
Kapolres Lampung Barat melalui Kapolsek Pesisir Utara didampingi Kasat Lantas Iptu Raphiq mengatakan sembari menunggu alat berat yang masih dalam perjalanan pihaknya berinisiatif membersihkan material longsor dengan peralatan seadanya. “Paling tidak kendaraan roda dua bisa melintas dan mengurai kendaraan yang semakin menumpuk,” kata dia.
Dijelaskannya, kendaraan roda dua sudah bisa melintas meski harus didorong oleh tiga hingga empat orang warga yang ikut membantu dalam proses pembersihan material longsor tersebut. “Kita terus berupaya agar arus lalulintas kembali normal, karena kemacetan sudah semakin parah, bahkan kendaraan dari dua arah sama sekali belum bisa melintas,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengaturan pada kendaraan yang telah menumpuk, sehingga kemacetan tidak semrawut, dan saat badan jalan kembali terbuka arus lalulintas bisa kembali normal. “Saat ini banuan alat berat sudah dalam perjalanan, kita berharap alat berat yang baru ini bisa berfungsi dengan maksimal dan tidak terjadi kerusakan,” ujarnya. (Red)
Tinggalkan Balasan