Tanggamus (SL)-Joko Waluyo (65), keluarga dari Edo (34) dan Indah (24) warga Kalisari kecamatan Wonosobo kabupaten Tanggamus yang menjadi menjadi korban insiden penusukan kemarin (13/1/2020), menepis tuduhan bahwa anaknya depresi karena akan dicalonkan menjadi kepala pekon.
Hal tersebut diungkapkan Joko selaku orang tua Edo kepada sinarlampung.com di depan kamar rawat inap RSUD Tanggamus. Dia menjelaskan bahwa anaknya tidak mempunyai persoalan di dalam keluarga maupun semua hal terkai persiapannya sebagai kepala pekon. Menurutnya, insiden tersebut terjadi secara tiba-tiba dan diluar kesadaran dari anaknya.
“Sebenarnya pada waktu itu tidak ada masalah antara anak saya dan istrinya. Hanya memang mungkin istilah orang , waktu itu setan lewat, jadi mungkin pada saat itu pas anak saya pikiran kosong kemudian masuk kamar terus kejadian,” terangnya
Atas insiden tersebut Joko segera membawa kedua anaknya ke RSUD Tanggamus untuk mendapatkan penangan medis. Akibat kejadian itu Edo mengalami dua tusukan di dadanya. Sementara Indah mengalami 5 luka di bagian badan dan 2 luka di tangan.
“Masalah Edo mau kami calonkan sebagai salah satu figur milenial. Dia seorang sarjana dan saya beserta warga sudah mempersiapkannya untuk maju besok,” tutup Joko.
Sementara itu orang tua Indah Pawito menjelaskan selama ini keduanya tidak ada permasalahan keluarga. Terkait Edo mau dicalonkan menjadi kepala pekon beberapa hari yang lalu sudah minta izin dan doa restu.
Saat ini kedua korban sudah mulai membaik pasca operasi dan keduanya dirawat dalam satu kamar.(hardi/wisnu)
Tinggalkan Balasan