Selingkuh Dengan Tetangga, Endang Dalangi Pembunuhan Suaminya

Natar (SL)-Geger warga Dusun Sukarame, Desa Haduyang, Kecamatan Natar, dengan penemuan mayat pria bersimbah darah di belakang Pabrik roti Jordan Bakery itu di jawab Tim Gabungan Ditkrimum Polda Lampung dan Polres Lampung Selatan dalam waktu kurang dari 24 jam, Selasa 18 Februari 2020.

Jasad Agus yang ditemukan tewas di belakang pabrik Roti, di bunuh pacar istrinya.

Mayat dengan ciri-ciri tubuh tinggi besar, rambut cepak, berjaket dan celana abu-abu itu ditemukan bersimbah darah dengan kondisi di luka dibagian kepala. Pria itu bernama Agus (43) warga Desa Tugusari, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran. Di samping mayat ada sebuah sepeda motor dan helm merah, Selasa 18 Februari 2020, pagi.

Kades Haduyang Hasani mengatakan warganya tidak berani melakukan tindakan sebelum pihak kepolisian datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). “Kalau keterangan warga, mereka langsung melaporkan penemuan itu ke Polsek Natar,” kata Hasani kepada Wartawan,

Menurut Hasani, mayat tersebut ditemukan tergeletak di semak-semak gubuk tempat menyimpan genteng rumah. Awalnya ditemukan warga yang hendak mengecek gubuk gentengnya, dan melihat korban dengan kondisi berlumur darah. “Warga sekitar menduga, mayat tersebut menjadi korban pembunuhan. Mayat kemudian dibawa ke rumah sakit abdoel moeloek,” ucapnya.

Di RSAM, istri dan anak korban sempat datang. Bahkan Endang (34) mengaku dirinya mendapat kabar bahwa suaminya tewas dari Septiana (17), putrinya sendiri. Putrinya mengetahui kabar tersebut dari media sosial facebook yang beredar. “Saya penasaran, lalu saya lihat ternyata benar itu suami saya. Kemudian saya ke Polsek Natar, dari Polsek saya langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek,” kata Endang, di ruang jenazah RSUDAM, Selasa sore.

Endang mengaku terakhir bertemu dengan suami pada Selasa dini hari, 18 Februari 2020. Saat itu suaminya pergi dari rumah tanpa sepengetahuannya. “Suami saya pergi sendiri bawa motor tengah malam, tapi saya nggak tahu mau pergi kemana dan sama siapa,” katanya.

Endang mengaku terkejut suami yang telah memberikan dua anak ini ditemukan meninggal jauh dari kediamannya.”Saya nggak tahu kenapa dia bisa ditemukan meninggalnya di sana. Padahal dari rumah jauh,” katanya.

Tim Gabung Jatanras Polda Lampung dan Polres Lampung Selatan dipimpin Dirkrimum Kombes Pol M Barly kemudian bergerak melakukan olah TKP, dan mencari keterangan saksi. Hitungan jam, Tim menangkap seorang pria bernama Dedi, yang ternyata tetangga korban.

Dari keterangan Dedi, terungkap dia merencanakan pembunuhan itu bersama Endang, istri korban sendiri. Dedi dan Endang diam diam menjalin hubungan gelap. Lalu, Endang ikut diamankan. Ironisnya Endang mengaku tak menyesal mendalangi pembunuhan suaminya.

Kepada Polisi, Dedi mengaku pembunuhan itu telah direncanakan bersama Endang. Selasa, 18 Februari 2020. Sekitar pukul 01.00, dinihari, mereka membahas rencana menghabisi korban. Sekitar pukul 2.00, Dedi keluar rumah menghampiri Agus di rumahnya.

“Agus saya ajak keluar dan menuju lokasi kejadian. Tadinya Agus saya ajak untuk ngebahas soal pengakuan Agus yang benci dengan seseorang. Terus kami naik motor sendiri-sendiri beriringan,” kata Dedi di Mapolda Lampung, Rabu, 19 Februari 2020.

Sesampainya di lokasi, mereka memarkir motor. Dedi turun dan tanpa banyak bicara langsung memukul kepada Agus dengan menggunakan shock motor yang telah disiapkannya. “Saya pukul bagian atas kepala dan leher tiga kali. Dan Agus jatuh, dan saya injak juga. Sekali pukul itu Agus memang langsung jatuh,” katanya.

Melihat Agus sudah tak bergerak, Dedi lalu membuang shock ke aliran parit di sekitar lokasi. “Saya sadar melakukan itu, saya emang sama endang yang rencanain, habis itu saya kepikiran, ada penyeesalaan dalam diri saya,” akunya,

Hal sama diakui Endang, yang juga ditangkap tak lama setelah Dedi. Endang mengakui menjalin hubungan asmara dengan Dedi. Padahal ia dan Agus telah menjalin rumah tangga selama 18 tahun, dan telah memiliki dua anak, serta seorang cucu. “Enggak nyesel sama sekali, dia galak, dari awal nikah udah ribut terus,” ujar Endang, Rabu, 19 Februari 2020 dini hari di Mapolda Lampung.

Endang membenarkan bahwa dirinya, dan Dedi telah merencanakan pembunuhan itu. Namun Endang tidak ikut saat peristiwa suami dibunuh oleh Dedi. “Ya saya enggak tahu kejadian. Saya hanya dapat kabar sekitar jam tiga subuh. Dedi kirim pesan lewat sms. “wis tak pateni,” kata Endang membacakan isi pesan dari Dedi.

Dirreskrimum Polda Lampung Kombes Pol M Barly mengatakan Tim Krimum Polda Lampung membantu Polsek Natar dan Polres Lampung Selatan untuk mengungkapkan kasus itu. Kedua pelaku ditangkap di tempat terpisah, sekitar pukul 22.00. Tim tekab 308 Polda Lampung mengendus sejumlah pentunjuk dan menduga kematian Agus sedikit janggal.

“Kita tangkap pelaku utama, lalu otak pelaku pembunuhan yang ternyata istri korban sendiri. Motifnya masalah rumah tangga daan perselingkuhan. Korban tewas akibat dianiaya dengan menggunakan benda tumpul di bagian kepala,” kata Barly.

Menurut Barly dari hasil visum ditemukan tanda-tanda kekerasan yang dialami korban. Luka di bagian kepala belakang diduga akibat dipukul benda tumpul. Selain di kepala, ada luka di kaki diduga terbentur. “Dua pelaku ditangkap Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung pada Selasa malam, 18 Februari 2020, Mereka Endang istri korban, dan Dedi tetangga korban. Keduanya memiliki hubungan asmara, kasusnya ditangani Polres Lammpung Selatan,” katanya. (Juniardi)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *